Potensi Tsunami Selatan Jawa

HITUNG-HITUNGAN Potensi Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa Barat dan 12 Meter di Selatan Jatim

Dari hitungan riset ilmuwan ITB muncul catatan potensi tsunami 20 meter di Pantai Selatan Jawa Barat dan 12 di Pantai Selatan Jawa Timur

Editor: Kisdiantoro
Istimewa.
ILUSTRASI --- Kondisi pascatsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Banten dan Lampung Selatan, Sabtu (24/12/2018) malam. 

Para peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) menerbitkan hasil riset dalam jurnal Nature Scientific Report pada pekan lalu.

Riset yang diterbitkan jurnal itu mengungkapkan adanya potensi tsunami setinggi 20 meter di selatan Pulau Jawa.

Riset ini memakai analisis multi-data dari berbagai peneliti.

Demikian dikatakan seorang anggota tim peneliti ITB, Endra Gunawan.

Menurut dia, selama ini sejarah gempa besar di kawasan Pulau Jawa tidak diketahui atau tidak terdokumentasi.

"Pascagempa 2004 di Aceh, beberapa peneliti melakukan pengambilan sampel, atau yang dikenal dengan paleoseismologi, untuk mengetahui sejarah gempa besar di masa lalu di kawasan tersebut," ujar Endra kepada Kompas.com, Jumat (25/9/2020).

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa gempa besar yang di Aceh pada tahun 2004 lalu, pernah terjadi 600 tahun yang lalu.

Adapun di Jawa, sejarah gempa besar tidak terdokumentasi dan tidak diketahui.

Riset yang dimulai sejak 5 tahun itu mengusulkan pemodelan potensi bencana gempa bumi di zona subduksi di sepanjang selatan Jawa berbasis analisis multi-hazard dan multi-data untuk pengurangan risiko atau mitigasi bencana.

Terkait potensi tsunami dan gempa besar di selatan Jawa, Endra menjelaskan hasil riset itu berasal dari analisis data GPS dan data gempa yang terekam.

"Catatan gempa besar di pulau Jawa tidak terdokumentasikan, oleh karenanya, kami menggunakan GPS untuk mendeteksi potensi gempa yang dapat terjadi," kata Endra.

Berdasarkan data GPS menunjukkan adanya zona sepi gempa.

Artinya, bisa jadi zona itu mungkin hanya terjadi pergerakan pelan-pelan sehingga gempa tidak terjadi, atau sebaliknya terjadi locking, daerah itu terkunci sehingga tidak dapat bergerak.

"Karena gempa itu siklus, maka ada saatnya di mana di wilayah itu ada pengumpulan energi, lalu akan melepaskan saat gempa," ujar Endra.

Berdasarkan dua aspek studi, yakni menggabungkan data GPS dan data gempa yang saling berkorelasi ini, menyatakan ternyata wilayah Jawa bagian selatan ada potensi gempa di Jawa bagian barat, Jawa bagian tengah dan timur.

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved