Daftar Pejabat Pemerintah yang Positif Corona, dari Wakil Wali Kota Bandung sampai Wakil Ketua DPR
Bima Arya lalu dirawat di RSUD Kota Bogor dan akhirnya dinyatakan sehat serta kembali bertugas pada 28 April 2020.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Bukan cuma menyerang kaum biasa, virus corona juga menjangkiti pejabat di Indonesia.
Baru-baru ini, Menteri Agama Fachrul Razi dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman terkonfirmasi positif Covid-19.
Terkait ketua KPU, kondisi itu diketahui seusai Arief menjalani tes PCR, Kamis (17/9/2020), sebagai syarat untuk menghadiri rapat di Istana Bogor pada 18 September.
Kehadirannya dalam rapat itu kemudian diwakili oleh anggota KPU lainnya.
Sementara itu, Arief segera melakukan isolasi mandiri di rumah sejak 18 September dini hari.
Arief mengaku tidak mengalami gejala apa pun, seperti batuk pilek, panas, maupun sesak napas.
Ia bukan pejabat Indonesia pertama yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Selain Arief, sederet pejabat lainnya juga dilaporkan pernah terinfeksi virus corona, berikut daftarnya:
1. Sekda DKI Jakarta
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah diketahui terpapar Covid-19. Ia meninggal dunia pada Rabu (16/9/2020).
Saefullah meninggal pada pukul 12.55 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Diberitakan Kompas.com, Rabu (16/9/2020), Saefullah cukup aktif terlibat dalam berbagai rapat dengan DPRD DKI Jakarta hingga proses pengambilan keputusan terkait penanganan Covid-19 di Ibu Kota sebelum jatuh sakit.
Terakhir, Saefullah menginstruksikan agar waktu bekerja aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di kantor dibatasi hanya 5,5 jam.
2. Komisioner KPU Pramono Ubaid
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi mengumumkan bahwa dia terkonfirmasi positif Covid-19.
Pengumuman itu dia sampaikan dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu (19/9/2020).
"Teman-teman yang baik, saya ingin mengabarkan bahwa berdasarkan tes swab pada Jumat (18/9/2020) yang hasilnya saya dapatkan Sabtu siang, saya dinyatakan positif terpapar Covid-19," kata Pramono.