Virus Corona di Jabar

Pasien Reaktif Rapid Tes di Majalengka Meninggal Tadi Malam, Dimakamkan Sesuai Protokol Kesehatan

Yang bersangkutan menjalani rapid test setelah mengalami gejala sesak nafas dengan berobat ke RSUD Cideres pada 21 September 2020 pukul 10.00 WIB.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
Tim Satgas Covid-19 Majalengka memakamkan pasien reaktif rapid test asal Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Senin (21/9/2020) malam. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Tim Satgas Covid-19 Majalengka kembali memakamkan pasien reaktif rapid test asal Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Senin (21/9/2020) malam.

Yang bersangkutan menjalani rapid test setelah mengalami gejala sesak nafas dengan berobat ke RSUD Cideres pada 21 September 2020 pukul 10.00 WIB.

Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Majalengka, Agus Permana mengatakan pihaknya mendapatkan informasi dari RSUD Cideres bahwa ada seorang pasien reaktif Rapid Tes meninggal dunia di rumah sakit.

Informasi pihaknya terima sore hari atau sekitar pukul 18.00 WIB.

"Pasien tersebut sejak tanggal 19 September 2020 sudah mengalami gejala dan mual dan kormobit. Lalu kemarin yang bersangkutan berobat dan menjalani tes Rapid hasilnya reaktif. Namun, pasien tersebut tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," ujar Agus Permana melalui siaran persnya, Selasa (22/9/2020).

Kondisi pasien yang reaktif, jelas dia, membuat Tim Satgas Covid-19 Majalengka mengambil kesimpulan untuk melaksanakan pemakaman sesuai protokol kesehatan.

Sedikitnya, ada 10 petugas yang terjun langsung memakamkan jenazah di Makam Buyut Teteg di salah satu Desa di Kecamatan Jatitujuh.

"Unsur yang terlibat dalam proses pemakaman tersebut, yakni dari BPBD Kabupaten Majalengka, RSUD Cideres, Satpol PP Kabupaten Majalengka, Polsek Dawuan, Koramil Dawuan, Polsek Jatitujuh, Koramil Jatitujuh, Puskesmas Jatitujuh, Puskesmas Panongan dan Aparat Kecamatan Jatitujuh," ucapnya.

Dengan demikian, pasien yang bersangkutan termasuk dalam kasus probable Covid-19.

Yang mana, diartikan dalam kondisi seseorang yang masih suspek Covid-19 dengan bergejala menyerupai Covid-19 hingga meninggal.

Namun, belum ada hasil yang menunjukkan statusnya apakah yang Bey positif atau negatif Covid-19.

"Probable kini berjumlah 11 dengan jumlah kasus meninggalnya 11 orang," jelas dia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved