Ternyata Ini Guru Pembuat Video TikTok Doakan Murid Dicabut Nyawa, Kini Muncul dan Klarifikasi

Akhirnya dua guru pembuat video TikTok yang mendoakan buruk siswa yang mengeluh belajar online kini muncul.

Penulis: Widia Lestari | Editor: taufik ismail
TikTok/srikandishana1 via Instagram
Video TikTok viral diduga guru doakan murid yang ngeluh belajar online. 

TRIBUNJABAR.ID - Akhirnya dua guru pembuat video TikTok yang mendoakan buruk siswa yang mengeluh belajar online kini muncul.

Sebelumnya, video TikTok mereka viral di media sosial karena mendoakan yang mengeluh belajar online dicabut nyawa.

Video tersebut mendapat kecaman dari warganet dan membuat para orangtua siswa atau wali murid marah besar.

Di antara mereka bahkan meminta agar guru pembuat video TikTok itu diusut identitasnya.

Setelah viral dan menuai reaksi negatif di dunia maya, kini guru yang viral doakan buruk muridnya itu buka suara.

Kedua perempuan itu membuat video klarifikasi atas tingkah lakunya yang memicu amarah warganet.

Viral Video TikTok Diduga Guru, Doakan yang Ngeluh Belajar Online Dicabut Nyawa, Ortu Siswa Geram

Mereka meminta maaf dan menunjukkan penyesalan. Mereka juga meminta agar publik dapat memaafkan perbuatan mereka.

Video klarifikasi ini kini tersebar luas di akun-akun gosip media sosial.

Berikut ini pernyataan mereka.

"Saya Tantri Wulandari, saya Aulia Fitri

Kami minta maaf atas kelalaian dan kekhilafan kami dalam pembuatan video TikTok pada 7 September 2020.

Kepada seluruh warga Indonesia khususnya seluruh murid dan wali murid kami minta maaf sebesar-besarnya

Kami mengakui kekhilafan kami dan kami menyesali dengan apa yang kami perbuat.

Kami minta supaya seluruh warga yang kecewa mau memaafkan kami sangat menyesal

dan meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia."

Klarifikasi guru yang bikin video Tiktok doakan buruk siswa yang ngeluh belajar online.
Klarifikasi guru yang bikin video Tiktok doakan buruk siswa yang ngeluh belajar online. (Instagram)

Seperti diberitakan sebelumnya, ada video viral dua perempuan berjoget TikTok di media sosial. Mereka diduga adalah guru.

Video tersebut sudah tersebar luas di akun-akun gosip dan mengundang amarah warganet.

Pada video TikTok itu, mereka mendoakan buruk siswa yang mengeluh belajar online.

Awal video tertulis kata-kata, "Ketika para siswa mengeluh belajar online".

Seorang Guru SD di Majalengka Terjaring Razia Masker, Ini Hukuman yang Diberikan Petugas

Kemudian terlihat dua perempuan berseragam sama berjoget sambil mengacungkan kedua tangan ke atas.

Video viral TikTok diduga guru.
Video viral TikTok diduga guru. (TikTok/srikandishana1 via Instagram)

Tertulis kalimat, "Ya Allah cabut nyawa mereka (emoji)", pada video TikTok tersebut.

Video tersebut diunggah akun @srikandishana1. Kini, videonya beredar di akun-akun gosip Instagram.

Keberadaan video itu pun membuat sejumlah orang yang mengaku orangtua siswa atau wali murid geram.

Mereka marah dan menilai aksi orang diduga guru itu melakukan tindakan yang tak pantas karena mendoakan buruk para murid.

Video TikTok viral diduga guru doakan murid yang ngeluh belajar online.
Video TikTok viral diduga guru doakan murid yang ngeluh belajar online. (TikTok/srikandishana1 via Instagram)

Mereka pun menunjukkan reaksinya terhadap video viral tersebut TikTok.

Berikut ini reaksi mereka yang viral karena geram melihat aksi guru yang mendoakan buruk murid.

"Guys ini perlu diusut ya. Guru ini ngajar dimana. Kenapa dia mendoakan murid-muridnya sepeti ini. Miris saya selaku orangnya," kata pemilik akun @wijayariri.

Guru di Ciamis yang Terpapar Covid-19 Bertambah, Kali Ini dari Jatinegara

"Seandainya dia PNS cabutlah PNS nya ya Allah krn dia ga rasain gimana rasanya jadi jgn kn buat beli HP sma paketan buat mkn aj suka," tulis pemilik akun @iqbalmaulana370.

"Saya selaku wali murid mengecam keras atas perilaku guru tersebut yang tidak layak ditonton dan tidak layak menjadi pendidik murid-murid. Tolong ditindak tegas ini orang," kata pemilik akun kaliber05.

(Tribunjabar.id)

Berita Lain Video Viral TikTok

Beberapa waktu lalu sebuah video menghebohkan masyarakat. Dalam video tersebut memperlihatkan lima tahanan dalam sel bermain TikTok.

Video tersebut pun beredar di grup WhatsApp Kota  Parepare, Sulawesi Selatan.

Dilansir dari Kompas.com, video berdurasi 15 detik tersebut diunggah akun TikTok @a_agung27. Tempatnya mirip dengan sel Polres Parepare, Sulsel.

Dalam video diketahui satu orang adalah tersangka penganiayaan dan satu orang tersangka narkoba.

Belum diketahui ponsel siapa yang diapakai tahanan itu untuk bermain TikTok dalam sel.

Terkait dengan beredarnya video tersebut, pihak Polres Parepare masih melakukan penelusuran adanya tahanan bermain TikTok dalam sel.

Selain itu juga berkoordinasi dengan Satuan Tahanan dan Barang Bukti (Tahti).

"Kami masih melakukan penelusuran kejadian di mana TikTok itu direkam, kami juga sudah berkoordinasi dengan Satuan Tahti," kata Kasubag Humas Polres Parepare Iptu Muhammad Amin singkat.

Saat ini, belum diketahui siapa pemilik ponsel yang dipakai untuk bermain TikTok dalam sel itu.

Sementara itu, tokoh masyarakat Parepare, Sulsel, Aris Munir mengatakan, jika TikTok sejumlah tersangka dilakukan dalam tahanan, itu berarti polisi tidak bisa mengawasi para tahanan.

"Dalam aturan telepon seluler tidak bisa dipakai tahanan di dalam sel," ujarnya, Rabu (26/8/2020).

Video Viral Emak-emak

Sebuah video aksi emak-emak berjoget TikTok di Exit Tol Sentono, Pekalongan Jawa Tengah viral di media sosial.

Mengetahui hal itu, polisi berencana memanggil tujuh perempuan yang berjoged TikTok sambil menyeberang di Exit Tol Sentono tersebut.

Pemanggilan dilakukan setelah video jogetan mereka yang berdurasi 17 detik tersebut viral di media sosial.

Menurut Kasat Lantas Polres Pekalongan Kota AKP Sutono tujuh emak-emak tersebut akan dipanggil untuk diklarifikasi.

"Kami sudah mengantongi identitas yang membuat konten di jalan tersebut. Mereka orang Pekalongan.

Kami akan segera memanggil yang bersangkutan untuk tujuan membuat konten video tersebut," kata Sutono kepada Tribunjateng.com, Senin (20/7/2020).

Ia mengatakan jika aksi yang dilakukan tujuh emak-emak tersebut berbahaya karena jalan tersebut merupakan jalur kecepatan tinggi.

Untuk itu ia mengingatkan agar masyarakat tidak meniru perbuatan tersebut karena selain mencelakakan diri sendiri juga membahayakan orang lain.

"Jalan tersebut merupakan jalur dengan kecepatan tinggi, karena itu exit tol. Ini bisa membahayakan bagi orang yang melakukan konten ataupun bagi pengguna jalan tol," sebut Sutono.

Untuk mencegah peristiwa serupa kembali terjadi, Sutono menyatakan akan ada patroli di titik tersebut. (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved