Dua F-16 dan Helikopter Tempur TNI AU Dikerahkan ke Perbatasan Timor Leste & Australia, Ada Apa?

Lantas apa yang terjadi, sampai TNI menggelar patroli ke wilayah tersebut selama 4 hari menggunakan pesawat canggih?

DOK TNI AU
Tiga unit F-16C/D-52ID tiba di Lanud Iswahjudi setelah diterbangkan dari Hill AFB, Utah, Amerika Serikat bulan lalu. Pesawat ini merupakan bagian pertama dari pengadaan 24 F-16C/D dengan sandi “Peace Bima Sena II” melalui program Foreign Military Sales (FMS) yang ditandatangani Pemerintah Indonesia 2012. Setelah tiga unit pertama, F-16C/D berikutnya akan diterbangkan ke Indonesia secara bertahap hingga selesai pada akhir 2015. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebelum memutuskan untuk merdeka pada 1999, Timor Leste adalah wilayah Indonesia.

Namun, baru-baru ini, TNI Angkatan Udara (AU) mengirim dua pesawat tempurnya ke wilayah yang amat dekat dengan Timor Leste dan Australia.

Menurut Kompas, Senin (14/9/2020), Komandan Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara El Tari Kupang Kolonel (Pnb) Bambang Juniar menyebut patroli itu digelar sejak Senin (14/9/2020).

Dalam patroli itu, TNI AU mengirim dua pesawat F-16 miliknye ke wilayah perbatasan Timor Timur dan Australia.

"Patroli tersebut direncanakan akan digelar selama 4 hari, hingga Kamis (17/9/2020) mendatang," ujar Bambang, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/9/2020).

Lantas apa yang terjadi, sampai TNI AU menggelar patroli ke wilayah tersebut selama 4 hari menggunakan pesawat canggih?

 

Menurut Antara News, Bambang mengatakan, kedatangan dua pesawat tempur milik TNI AU tersebut untuk mendeteksi pelanggaran udara yang dilakukan pesawat asing.

Termasuk tindakan ilegal yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab di wilayah perairan NTT yang berbatasan dengan dua negara.

Namun, Bambang menyebut selama proses operasi itu, hingga Selasa (15/9/2020) dia belum menemukan adanya pelanggaran atau tindakan yang ilegal yang melanggar kedaulatan NKRI.

Bila ditemukan dia akan melakukan penindakan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Lokasi yang digunakan dalam operasi tersebut, dari bagian selatan perbatasan Indonesia Autralia dan juga perbatasan Indonesia-Timor Leste, di bagian Timur.

Selain dua jet tempur, TNI AU juga membawa satu helikopter.

Bambang mengatakan, jet tempur Skuadron 3 Lanud Iswahjudin Madiun ini akan melakukan penindakan jika menemukan pelanggaran udara.

 

"Dua pesawat tempur tersebut akan melakukan penindakan selama operasi, menemukan adanya pelanggaran oleh pihak asing," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa operasi itu merupakan bagian operasi lanjutan dari rencana operasi perbatasan dari Koops AU 3 di Biak, Papua.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved