Ternyata Paguyuban Tunggal Rahayu Sampai Majalengka tapi Sudah Lama Bubar

Dirinya juga tidak menampik, bahwa saat masih beroperasi ada semacam aktivitas perekrutan yang dijalani oleh paguyuban tersebut.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
tribunjabar/firman wijaksana
Pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu, Prof Dr Ir Cakraningrat alias Sutarman menjalani pemeriksaan di Mapolres Garut, Kamis (10/9/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Ramainya pemberitaan terkait Paguyuban Tunggal Rahayu yang mirip kerajaan Sunda Empire, ditanggapi dingin oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Majalengka, Iman Pramudya, Kamis (10/9/2020).

Saat ditemui di sela-sela aktivitasnya di Setda Majalengka, Iman tak menampik bahwa Paguyuban yang dimaksud pernah ada di Majalengka.

Namun, sudah beberapa bulan yang lalu tak lagi beroperasi alias bubar.

Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya menunjukkan uang pecahan 20.000 bergambar pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu di Kantor Bakesbangpol Garut, Selasa (8/9/2020). Uang itu dijadikan alat transaksi para pengikut paguyuban.
Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya menunjukkan uang pecahan 20.000 bergambar pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu di Kantor Bakesbangpol Garut, Selasa (8/9/2020). Uang itu dijadikan alat transaksi para pengikut paguyuban. (Tribun Jabar/Firman Wijaksana)

"Saya jelaskan, sebelum saat ini ramai bahwa ada Paguyuban di Garut dan di daerah Jabar lainnya termasuk Majalengka, itu kebalik. Sebenarnya ramai itu Majalengka dulu, tapi terlanjur diredam oleh kami," ujar Iman kepada Tribuncirebon.com, Kamis (10/9/2020).

Masih dijelaskan Iman, bahwa saat itu ketika sedang ramai-ramainya muncul kerajaan Sunda Empire di Bandung, di Majalengka juga ramai terkait hal tersebut.

Namun, Paguyuban yang dinamakan Kandang Wesi Tunggal Rahayu Ampera yang terletak di Blok Babakan Cilimus, RT.01/05, Desa Banyusari, Kecamatan Malausma itu bukan kerajaan.

Melainkan, hanya Paguyuban biasa yang aktivitasnya berbagai macam pengajian biasa.

Kepala Bakesbangpol Garut menunjukkan dokumen pengajuan izin Paguyuban Tunggal Rahayu yang berlogo burung Garuda, Jumat (4/9). Paguyuban Tunggal Rahayu disebut mirip dengan Sunda Empire dan telah merambah hingga Majalengka.
Kepala Bakesbangpol Garut menunjukkan dokumen pengajuan izin Paguyuban Tunggal Rahayu yang berlogo burung Garuda, Jumat (4/9). Paguyuban Tunggal Rahayu disebut mirip dengan Sunda Empire dan telah merambah hingga Majalengka. (Tribun Jabar/Firman Wijaksana)

"Jadi, sejak bulan Februari 2020 atau sedang ramai-ramainya Sunda Empire kita langsung bertindak, tujuannya menjaga kondusifitas. Setelah itu, paguyuban itu juga langsung membubarkan diri dan kini telah off," ucapnya.

Dirinya juga tidak menampik, bahwa saat masih beroperasi ada semacam aktivitas perekrutan yang dijalani oleh paguyuban tersebut.

Sehingga, setiap harinya jumlah anggota semakin bertambah.

"Tapi tidak sampai ribuan seperti yang disebutkan, memang ada perekrutan," jelas dia.

Terkait adanya pengajuan perizinan organisasi, pihaknya juga mengakui hal itu pernah dilakukan.

Namun, bukan pimpinannya yang mengajukan melainkan salah satu anggotanya.

"Jelas waktu itu kami tolak, Pernah Ngajukan, tapi tidak memenuhi syarat, salah satunya Ketuanya tidak pernah datang langsung," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Jabar Bergerak tersebut.

Kini, untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan menghadiri undangan dari Pemerintah Provinsi besok, Jumat (11/9/2020) untuk membahas adanya kerajaan atau paguyuban di sejumlah daerah.

Sementara, menurut informasi, selain Kabupaten Majalengka, ada tiga daerah lainnya, yakni Kabupaten Garut, Bandung dan Tasikmalaya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved