Klaster Covid-19 Kota Sukabumi Bertambah, Usai 8 Siswa di Suatu Tempat Pendidikan Dinyatakan Positif
Tempat pendidikan keagamaan di Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi menjadi klaster penyebaran Covid-19, seusai delapan siswa dinyatakan positif
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Kontributor Kota Sukabumi, Fauzi Noviandi
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Tempat pendidikan keagamaan di Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi menjadi klaster penyebaran Covid-19, seusai delapan orang siswa dinyatakan terkonfrimasi Covid-19.
Jubir penangan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana mengatakan, institusi keagamaan di wilayah Kota Sukabumi itu sudah berjalan sejak awal Agustus.
Namun ada salah satu institusi keagamaan yang lalai dalam penerapan protokol kesehatan.
• Sekda Kota Cirebon Masih Bekerja Meski Jalani Isolasi Mandiri karena Terkonfirmasi Positif Covid-19
"Salah satu boording school keagamaan itu ternyata masih bisa menerima tamu dari luar daerah, seperti orang tua siswa yang menjenguk anaknya. Karena itulah maka terjadi penyebaran Covid-19," katanya paa wartawan di DPRD Kota Suabumi, pada wartawan, Kamis, (10/9/2020).
Pertama kali adanya penyebaran Covid-19 di salah satu institusi pendidikan keagamaan tersebut lanjut dia, ketika sekitar 35 siswa mengeluhkan penghilangan penciuman, setelah itu semuanya dilakukan pemeriksaan swab pcr.
"Berdasarkan pemeriksaan sampel swab pertama, ada enam orang dinyatakan terkonfrimasi Covid-19, selang beberapa har kemudian dua siswa lainya kembali dikabarkan terpapar Corona," jelasnya.
• MUI Keluarkan Imbauan, Masjid Raya Bandung Tetap Gelar Salat Jumat dan Salat Lima Waktu Berjamaah
Ia mengatakan, kondisi terbaru dari kedelapan siswa tersebut saat ini masih dalam keadaan sehat, stabil dan tengah menjalani masa isolasi diruangan institusi keagamaan tersebut.
"Saat ini mereka juga sudah tidak mengeluhkan kehilang penciuman, mereka juga bisa dinyatakan sembuh apabila telah menajalani masa isolasi selam 10 hingga 14 hari dan tidak perlu dilakukan pengamilan swab ulang," ucapnya
Wahyu menambhakan, adanya temuan delapan orang siswa terkonfirmasi Covid-19 tersebut, kini salah satu institusi keagamaan itu sudah dilakukan isolasi mandiri atau tidak boleh ada