Wartawan di Indramayu Protes, Dilarang KPU Meliput Pendaftaran Calon dari Jalur Perseorangan
Adu mulut antara wartawan dan petugas KPU Kabupaten Indramayu terjadi saat pendaftaran calon kepala daerah
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Adu mulut antara wartawan dan petugas KPU Kabupaten Indramayu terjadi saat pendaftaran calon kepala daerah pada Pilkada Indramayu 2020, Minggu (6/9/2020).
Keributan tersebut berawal saat petugas KPU Kabupaten Indramayu tidak memberikan akses untuk meliput pendaftaran Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Indramayu dari jalur perseorangan, Toto Sucartono-Deis Handika.
Padahal sebelumnya, KPU Kabupaten Indramayu sudah memberikan id card khusus kepada beberapa wartawan untuk meliput pendaftaran. Hanya saja, petugas yang berjaga tetap tidak mengizinkan.
Koordinator aksi wartawan, Nurhidayat mengatakan, pelarangan peliputan yang dilakukan KPU Kabupaten Indramayu tidak dibenarkan.
• Beckham Putra Sedang Bela Timnas U-19, Ini Pesan dan Harapan dari Seniornya Dedi Kusnandar
Bahkan sebelum diprotes, tak ada satu pun wartawan yang diperbolehkan masuk.
"Intinya kita gak sepakat kalau akses dibatasi dengan alasan protokol kesehatan, kita hargai. KPU juga sudah memfasilitasi dengan id card khusus untuk beberapa media, tapi justru tetap tidak boleh sama petugas KPU," ujar dia.
Ia sangat menyangkan, regulasi yang awalnya dibuat KPU Kabupaten Indramayu justru dilarang oleh petugasnya sendiri.
Wartawan lainnya, Adun Sastra bahkan meminta KPU Indramayu untuk menghargai profesi wartawan dengan menerapkan regulasi yang jelas.
"Jadi, kalaupun harus diatur karena protokol kesehatan harus jelas berapa yang masuk dan secara bergantian," ujarnya.
Dalam aksi itu, puluhan wartawan juga meletakkan id card masing-masing di jalan depan gerbang KPU Kabupaten Indramayu sebagai bentuk protes.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Indramayu, Ahmad Toni Fatoni mengaku tidak mengetahui adanya kebijakan tersebut.
• Cep Zamzam Zulfikar Nur Maju dari Perseorangan, Dapat Amanat Ayah Tercinta Sebelum Meninggal
Ketegangan semakin memanas setelah Ahmad Toni Fatoni melontarkan kalimat dengan nada keras kepada para wartawan.
Kapolres Indramayu, AKBP Suhermanto yang hadir di lokasi segera melerai kedua belah pihak.
Setelah mediasi itu, KPU Kabupaten Indramayu baru mengizinkan wartawan melakukan peliputan pendaftaran calon kepala daerah dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Saya minta maaf dan setelah ini silakan secara bergantian diatur berapa wartawan yang masuk," ujar Ahmad Toni Fatoni.