Kesedihan Ibu Pertiwi Melihat Kondisi Alam yang Rusak Dituangkan Bottlesmoker Dalam Lagu Tortuga
Bottlesmoker merilis lagu Tortuga berisi kesedihan Ibu Pertiwi melihat kondisi alam yang kian mengkhwatirkan.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Masih segar dalam ingatan tentunya ketika duo musisi elektronik asal Bandung, Bottlesmoker menggelar Konser Plantasia, konser musik untuk tanaman yang menjadi sebuah gerakan baru di dunia musik Tanah Air.
Masih fokus akan alam dan lingkungan, kini Bottlesmoker merilis lagu berjudul Tortuga yang menceritakan tentang kondisi alam yang rusak, dan hasilnya disajikan dalam format video.
Lagu ini dijadikan sebagai single pertama untuk album ke-5 berjudul Puraka.
Bagi dua personel Bottlesmoker, Angkuy & Nobie, alam, khususnya hutan seharusnya menjadi rumah bagi manusia.
Hutan sudah menjadi sumber kehidupan bagi manusia dan selayaknya rumah, seharusnya sebagai manusia bisa menjaganya dengan baik.
 
Melalui keterangan rilis yang diterima, Minggu (9/6/2020), lagu Tortuga ditulis sejak 2019 ketika duo asal Bandung ini mempelajari tentang forest healing.
Menurut Angkuy, alam adalah bagian dari manusia, sebagian dari tubuh manusia dianggap memiliki hubungan yang personal dengan alam.
Hubungan manusia dengan alam inilah yang menjadi tema besar dari album Puraka nanti, dan Tortuga adalah bagian awal yang akan menjadi permulaan untuk Bottlesmoker mengeksplorasi energi alam pada musik.
 
Lagu Tortuga juga menjadi lagu pertama bagi Bottlesmoker yang memiliki lirik & vokal yang ditulis sendiri.
Uniknya adalah lagu ini memiliki spirit yang menarik dengan gabungan dan beberapa budaya dengan melibatkan Esya Swasti Sukmatia yang mengisi vokal.
Keunikan lain di lagu ini adalah penggunaan lirik dari bahasa Zufrasi, bahasa buatan hasil cipta olah frasa Rully Shabara (Senyawa, Zoo, Setabuhan, dll).
Rully pun terlibat dalam penerjemahan lirik yang ditulis oleh Nobie.
 
Jika Anda melihat video musiknya yang telah tayang di Youtube, Tortuga menggambarkan tentang 2 sisi yang tersirat, yakni Ibu Pertiwi sedang bersedih dan menceritakan kegelisahannya kepada manusia.
Video ini disutradarai oleh Ihsan Achdiat yang sudah sering bekerjasama dengan Bottlesmoker.
 
“Saya senang memiliki video musik yang melibatkan banyak orang dan mereka tergerak berdasarkan pesan baik yang ada di lagu ini. Semacam siklus yang bersumber dari saling terinspirasi,” ujar Angkuy.
 
“Banyak hal yang terjadi di sekitar yang akhirnya masalah alam ini memiliki energi yang tinggi untuk saya tulis di lirik. Proses memahami lirik dari Bahasa Zufrasi ini akan melatih proses kami juga untuk mengerti kondisi alam di sekitar kita” ujar Nobie.
 
Tortuga diambil dari Bahasa Spanyol yang berarti kura-kura. Dalam budaya Cina, kura-kura disimbolkan sebagai animal spirit dan memiliki umur panjang.
Di beberapa suku, Tortuga dijadikan sebagai personifikasi untuk “Mother Earth”.
Melalui lagu dan video Tortuga, Bottlesmoker berharap bisa memberikan energi bagi manusia untuk kembali ke hutan, atau hutan yang datang ke kota dan terus menjaga keseimbangan hidup.
• Pengakuan Jujur Aaliyah Massaid dan Zahwa Massaid, Ceritakan Bagaimana Sosok Reza Artamevia
• Reza Artamevia Bernasib Buruk, Ditangkap Atas Dugaan Narkoba, Gini Kabar Putrinya, Aaliyah Masaid
