Beredar via WhatsApp Razia Jam Malam Besar-besaran di Bandung Nanti Malam, Satpol PP: Itu Hoaks
"Saya resah dan takut serta bingung karena saya kerja malam, bagaimana nasib cafe saya jika ada jam malam, padahal baru buka," ujar Evi (36).
Laporan Wartawan Tribun Jabar , Tiah SM
TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Dua hari terakhir beredar pemberitahuan di Whatsapp group terkait larangan keluar malam. ( hoaks razia jam malam besar-besaran di Bandung )
Inilah Whatsapp yang beredar:
"Assalamualaikum wr wb.
Bp ibu mohon untuk memberitahukan kepada putra putrinya mulai nanti malam dilarang berkeliaran diluar rumah atau berkerumun ditempat2 keramaian karena bapak Wali kota bersama satpol PP dan Satgas Covid 19 akan Razia keliling dg membawa mobil GDS/ Gerakan Disiplin Siswa. bagi yg terjaring akan diangkut di mobil untuk dikarantina , wali murid dan gurunya akan dipanggil juga, Razia masker bagi yg tidak memakai masker disuruh menyemprot lingkungan radius 1000 meter . Mohon untuk di Share di Paguyuban hari ini juga. Terim a kasih. Wassalamu'alaikum wr.wb
Serempak se Jawabarat
Anak" dan lansia dilarang keluar sesdh jam 7 malam."
Para penerima kabar tersebut merasa resah dan bertanya apakah betul berita tersebut karena tak ada pengumuman resmi dari wali Kota Bandung maupun dari aparat keamanan.
"Saya resah dan takut serta bingung karena saya kerja malam, bagaimana nasib cafe saya jika ada jam malam, padahal baru buka," ujar Evi (36).
Kepala Bidang Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Bandung Taspen Efendy menegaskan pengumuman itu hoax alias bohong.
"Itu hoax tidak ada larangan apalagi razia besar-besaran, tapi kalau patroli gabungan memang ada untuk mengingatkan masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan ," ujar Taspen melalui sambungan telepon, Kamis (3/9).
Taspen minta kepada masyarakat walau tidak ada jam malam tapi jangan keluar rumah malam hari jika tidak ada kepentingan.
"Untuk kesehatan bersama selama masih ada covid lebih baik di rumah saja jika tidak ada kepentingan mendesak, " ujar Taspen.
Taspen mengaku sampai saat ini belum ada perintah dari pimpinan memberlakukan jam malam. (tiah sm)