Teror Tomcat di Indramayu
Teror Tomcat di Indramayu, Pemkab Akan Segera Lakukan Penyemprotan di Desa Pabean Udik
Ismail Husni menjelaskan, pihaknya dalam waktu dekat juga akan melakukan penyemprotan untuk mengusir tomcat tersebut.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu menyebut teror Tomcat di Indramayu yang menyerang pemukiman warga Desa Pabean Udik karena migrasi dari lahan persawahan.
Team Kaji Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Ismail Husni mengatakan, para tomcat atau Semut Charlie itu merasa terusik karena sekarang sudah memasuki masa panen. ( teror Tomcat di Indramayu )
"Untuk tindakan selanjutnya kita sudah melakukan analisa bagaimana tindakan emergency yang akan diambil dan akan segera melakukan tindakan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (1/9/2020).

Ismail Husni menjelaskan, pihaknya dalam waktu dekat juga akan melakukan penyemprotan untuk mengusir tomcat tersebut.
Sementara waktu, warga diminta untuk berhati-hati dan mengurangi pencahayaan yang dapat memancing para tomcat bermunculan.
Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan tomcat diketahui menyerang pemukiman penduduk di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Teror tomcat itu sudah berlangsung sejak Kamis (27/8/2020) lalu sampai sekarang, serangga itu biasa muncul saat tengah malam sampai menjelang subuh.
Salah seorang warga, Rantinih (20) mengatakan, ada 3 rumah yang diketahui diserang tomcat, dengan korban berjumlah 11 orang.
Tujuh di antaranya adalah anak-anak.
Mereka mengalami gatal hingga bengkak terutama dibagian wajah sekitar mata.
"Perih rasanya, panas, susah diungkapin kata-kata. Pengennya sih cepat disemprot biar cepat pergi," ujarnya.
Korbannya Rata-rata Anak-anak
Teror Semut Charlie atau lebih dikenal sebagai tomcat melanda pemukiman warga di Kabupaten Indramayu, mayoritas korbannya adalah anak-anak.
Teror tersebut diketahui sudah terjadi sejak Kamis 27 Agustus 2020 malam lalu dan masih berlangsung hingga sekarang. ( teror Tomcat di Indramayu )
Ada 3 rumah di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, dengan jumlah korban sebanyak 11 orang.
Salah seorang warga, Rantinih (20) mengatakan, dari semua korban, 7 di antaranya adalah anak-anak.
"Anak-anak yang banyak mah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya.
Ia menceritakan, ribuan tomcat itu menyerang pada tengah malam hingga menjelang subuh, saat warga tengah tertidur.
Tomcat-tomcat itu menyerang bagian wajah, hingga membuat bengkak hingga menimbulkan rasa panas dan perih khususnya di areal mata.
Salah seorang anak, Dinda Dwi Anggraeni (10) mengaku matanya sakit dan sulit digerakan, termasuk untuk berkedip.
"Inginnya sembuh, pengen diobatin," ujarnya.