Bingung Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Tak Cair? Coba Lakukan Hal Ini, Ada 4 Penyebab Tak Dapat Bantuan
Bingung Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Tak Cair? Coba Lakukan Hal Ini, Ada 4 Penyebab Tak Dapat Bantuan
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Pemerintah mengucurkan dana subsidi gaji untuk pegawai swasta sebesar Rp 600 ribu per bulan selama pandemi Covid-19.
Subsidi gaji ini diberikan selama empat bulan dan ditransfer langsung ke nomor rekening pegawai per dua bulan.
Sudahkah Anda mengecek tabungan Anda? Bila Anda belum mendapat subsidi gaji, ada beberapa yang mungkin jadi penyebab.
Salah satunya adalah belum terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan dan rekening pekerja belum disetorkan perusahaan.
Anda harus menanyakannya kepada perusahaan tempat Anda bekerja.
"Jadi jika ada peserta (BPJS Ketenagakerjaan) yang berhak tapi belum mendapatkan BSU, bisa dicek dulu ke pihak perusahaan, apakah sudah melaporkan nomor rekening peserta yang bersangkutan," kata Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antarlembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja, Kamis (27/8/2020), dikutip dari Kompas.com.
Anda dapat meminta informasi kepada HRD perusahaan tentang status kepesertaannya di BPJS Ketenagakerjaan.
Artinya, pekerja tak perlu mendaftar langsung ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan. Selama proses pendataan penerima bantuan Rp 600.000 untuk karyawan swasta tersebut, pihak perusahaan harus proaktif menyediakan data peserta BP Jasmsostek yang bisa menerima BLT BPJS Ketenagakerjaan.
Direktur Utama BP Jamsostek, Agus Susanto, meminta kepada pemberi kerja atau perusahaan untuk segera menyerahkan data terkini para pekerja yang akan menerima bantuan subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan (bantuan BPJS).
Adapun Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menyatakan, terdapat 15,7 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta dan terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, serta membayar iuran terakhir pada Juni 2020.
Dari total jumlah tersebut, baru 13,8 juta atau 88 persen yang rekening banknya terkumpul. Sedangkan yang sudah terverifikasi baru 10,8 juta atau 69 persen dari total 15,7 juta target penerima.

Adapun pada penyaluran perdana Kamis ini, hanya 2,5 juta orang yang menerima BSU tahap pertama .
Pada tahap pertama, mereka akan menerima uang yang ditransfer ke rekening karyawan masing-masing di bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) sebesar Rp 1,2 juta.
Ia menjanjikan penyaluran BSU tahap pertama selesai pada akhir September. Tahap kedua atau terakhir, mereka akan kembali menerima uang sebesar Rp 1,2
Dengan demikian, total BSU yang diterima sebesar Rp 2,4 juta.