Tidak Tergerus Refocusing Covid-19, Program Renovasi Rutilahu di Jabar Tetap Jalan

Program renovasi atau perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) tahun 2020 di Jawa Barat tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Tribun Jabar/Seli Andina Miranti
Ilustrasi - Perbaikan rumah tidak layak huni ( rutilahu) di Desa Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, dilaksanakan dalam tempo yang cepat. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program renovasi atau perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) tahun 2020 di Jawa Barat tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Barat, Boy Iman Nugraha, mengatakan, program rutilahu tahun ini menjadi satu di antara program yang tidak terkena refocusing atau perubahan anggaran untuk Covid-19.

Menurutnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tetap meminta program untuk masyarakat yang membutuhkan ini tetap berjalan.

“Kalau yang lain-lain kena refocusing, memang. Tapi, program rutilahu ini program strategis Pak Gubernur, masih bisa bertahan,” katanya di Bandung, Kamis (27/8/2020).

Pada 2020, kata Boy, pihaknya menargetkan bisa memperbaiki 11 ribu unit rutilahu di 27 kabupaten/kota di Jabar. Anggaran renonasi per unitnya mencapai Rp 17,5 juta.

"Kami sekarang tengah sosialisasi. Insya Allah September ini sudah mulai ada distribusi. Semoga ada kelancaran di keuangan,” kata Boy.

Menurutnya, distribusi dan inventarisasi calon penerima calon lokasi (CPCL) dilakukan oleh pihak desa dan kelurahan melalui badan keswadayaan masyarakat (BKM), lembaga keswadayaan masyarakat (LKM), dan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM).

“Nanti hasilnya kemudian diverifikasi oleh pemerintah kabupaten atau kota. Secara teknis dan administrasi baru diajukan oleh BKM, LKM, dan LPM ke aplikasi Si Rampak Sekar,” tuturnya.

Aplikasi Si Rampak Sekar merupakan aplikasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi antara provinsi dan kabupaten dan kota se-Jawa Barat dan pusat.

Menurutnya program rutilahu merupakan bantuan langsung provinsi ke masyarakat lewat tiga lembaga tingkat desa dan kelurahan. Dari sisi proses, hal ini melibatkan desa dan kelurahan.

Boy menuturkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jabar, program ini menargetkan bisa memperbaiki 100 ribu unit rutilahu.

Awalnya, setiap tahun ditargetkan sebanyak 20 ribu diperbaiki lewat program ini.

“Sekarang baru bisa 11 ribu, nanti 2021 jadi 31.500 unit, karena setiap tahun 20 ribu. Ada sisa 90 ribu tahun ini diakumulasikan ke 2021, termasuk sisa 2018 lalu masuk ke 2021,” katanya. (*)

2.686 Istri di Kabupaten Sukabumi Ingin Menjadi Janda dalam 7 Bulan Tahun Ini,

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved