Karyawati Jadi Otak Pembunuhan Bos di Kelapa Gading, Mengaku Kesurupan Arwah Ayah saat Suruh Pelaku
Karena korban diketahui selalu pulang ke rumah untuk makan siang, saat itulah penembakan kepada korban akan dilakukan.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Seorang pengusaha tewas diberondong tembakan di Kelapa Gading, 13 Agustus silam.
Sang pengusaha tewas dengan beberapa luka tembak di kepala dan punggung.
Belakangan, pelaku pembunuhan terhadap bos ekspedisi pelayaran di Kelapa Gading itu akhirnya tertangkap.
Pelaku ternyata merupakan pembunuh bayaran yang disewa Nur Luthfiah, karyawan korban.

Polisi mengungkap bagaimana Nur Luthfiah (NL) meyakinkan pelaku lainnya agar mau membantu dirinya membunuh bos ekspedisi pelayaran PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto (51).
Diketahui, para pelaku masih memiliki hubungan dengan NL selaku otak pembunuhan tersebut.
NL mengaku kerasukan arwah ayahnya yang meminta para tersangka membantunya untuk menghabisi Sugianto.
Hal itu untuk meyakinkan suami sirinya R alias MM dan tersangka lainnya.

Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).
"Jadi tersangka NL itu beberapa kali mengaku kerasukan arwah ayahnya yang meminta agar menghabisi atau membunuh korban," kata Yusri
Sebab semua pelaku diketahui satu kelompok dalam perguruan di Lampung di mana gurunya adalah ayah NL.
"Karena mereka semua adalah bekas murid ayah NL, jadi mereka semua segan. Apalagi dengan kerasukannya NL yang seakan-akan ini perintah ayah NL, maka semuanya membantu rencana NL," kata Yusri.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana saat merilis kasus tersebut mengungkapkan hubungan para pelaku dengan otak pelaku pembunuhan.
Ayah NL diketahui adalah seorang guru yang sangat disegani di Lampung.
Di mana memiliki lembaga pendidikan di sana.
Karena itu pulalah, kata Nana, NL tidak terlalu sulit mencari orang-orang yang mau membantunya menghabisi Sugianto.
"Sebab semua pelaku termasuk suami siri NL yakni R, adalah bekas murid ayah NL. Mereka semua hormat dan segan dengan ayah NL. Jadi menuruti kemauan NL. Kata mereka ini adalah bagian dari perjuangan," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).