Final Liga Champions, Gol Kingsley Coman untuk Bayern Munchen Samai Prestasi Zinedine Zidane
Kingsley Coman merupakan orang Prancis pertama yang berhasil mencetak gol kemenangan di laga final Liga Champions sejak 2002. Gol tersebut membawa Bay
Kingsley Coman merupakan orang pertama Prancis yang berhasil mencetak gol kemenangan di laga final Liga Champions sejak 2002. Gol tersebut membawa Bayern Munchen juara setelah mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) 1-0, Senin (25/8/2020).
Zinedine Zidane adalah orang Prancis yang mencetak gol kemenangan bagi kulbnya pada 2002.
Kala itu gol Zinedine Zidane membawa Real Madrid menjadi juara. Di final berhasil mengalahkan Bayer Leverkusen 2-1 di Hampden Park, Glasgow.
Gol pada menit ke-59 dari Coman itu merupakan gol pembuka tercepat di final Liga Champions UEFA sejak gol pembuka Mario Mandžukić pada menit ke-60 untuk Bayern Munchen pada 2013.
Kingsley Coman juga menjadi man of the match pada pertandingan tersebut.
Gol Kingsley Coman yang merupakan gol tunggal pada pertandingan itu terjadi pada menit ke-59.
Kingsley Coman yang saat ini sudah berusia 24 tahun pernah membela skuad muda PSG pada periode 2011 hingga 2013.
Setelah dua tahun bersama tim muda Les Parisiens, Coman mendapat kesempatan promosi pada pertengahan 2013.
Dia sempat tampil sebanyak empat laga bersama skuad utama PSG sebelum memutuskan hengkang ke Juventus pada Juli 2014.
Bersama Juventus, Coman mencatatkan 22 penampilan dengan torehan satu gol dan dua assist.
Dia kemudian dipinjamkan ke Bayern Munchen sebelum dikontrak secara permanen pada Juli 2017.
Bagi Bayern Munchen ini merupakan kemenangan ke-11 pertandingan Liga Champions UEFA musim ini.
• Final Liga Champions, Bayern Muenchen Juara, Gol Kingsley Coman Kandaskan Impian Paris Saint-Germain
Ini merupakan rekor terbaru Liga Champions untuk kemenangan berturut-turut.
Juara Jerman ini menyelesaikan kampanye dengan 43 gol; 18 lebih banyak dari tim manapun dalam kompetisi.
Gol Coman adalah yang ke-500 mereka di Liga Champions UEFA, dari penyisihan grup hingga final.
Bagi Paris Saint-Germain ini merupakan kegagalan untuk mencetak rekor untuk pertama kalinya meraih gelar Liga Champions.