Pembunuhan di Kuningan
Jumirah yang Tewas Dihantam Ulekan Anak Kandung Sempat Minta Air ke Tetangga untuk Berwudu
Suasana duka masih terasa di keluarga Jumirah (76) di Desa Kadatuan, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Sabtu (22/8/2020).
"Sebab sekarang suasana masih berduka dan korban pun telah di pulangkan untuk dilakukan prosesi pemakaman,” katanya.
Tindak lanjut terhadap pelaku, kata Aan, telah dilimpahkan ke Mapolres Kuningan.
Berdasarkan pemeriksaan di RSUD 45 Kuningan, Jumirah yang merupakan ibu kandung Ono Suhana mengalami beberapa luka robek di bagian kepala akibat hantaman benda yang digunakan pelaku.
“Sudah kami jahit,” kata petugas di RSUD 45.
Roy Fadli, cucu Jumirah (76), mengatakan, Ono Suhana mengalami gangguan mental tingkat tinggi.
“Pelaku memang suka kumat jika mentalnya terganggu dan bersikap galak saja begitu,” ungkap Roy saat ditemui di Polsek Garawangi.
Roy mengatakan, awal mengetahui neneknya meninggal itu dari istrinya.
Roy sangat priatin dengan tindakan pamannya.
“Dulu pernah juga sempat marah–marah tapi bisa dibendung. Kemudian juga, dulu pernah masuk penjara dan saya jemput,” katanya.
Dipukul Pakai Ulekan
Ono Suhana menghabisi nyawa ibu kandungnya, Jumirah (76), dengan ulekan. Peristiwa yang menggegerkan itu terjadi di Desa Kadatuan, K ecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan.
Ono Suhana memukulkan ulekan ke kepala Jumirah sehingga sang ibu kandung itu meninggal dunia.
Hal itu dikatakan Kastor, Kepala Desa Kadatuan saat di hubungi ponselnya, Jumat (21/8/2020).
Kastor menyebutkan, pelaku diketahui memiliki masalah mental alias gangguan jiwa.
“Diketahui sejak delapan tahun terakhir, pelaku emang punya mental berbeda dengan warga biasanya,” ungkap Kastor.