Staf Anggota Dewan Ketahuan Sedang Wikwik saat Rapat Online, Aksi Tak Senonohnya Terpampang di Layar

Setelah beberapa saat, sang pria terlihat duduk di ranjang bersama seorang wanita.

Editor: Ravianto
newsflash
Rapat online via Zoom terdistraksi oleh adegan tak senonoh seorang anggota staf dewan kota Rio De Janeiro, Brasil. (Newsflash) 

TRIBUNJABAR.ID, RIO DE JANEIRO - Rapat online para anggota dewan kota Rio de Janeiro, Brasil terusik dengan adanya adegan tak senonoh atau wikwik yang terpampang di layar komputer mereka.

Para anggota dewan ini sedang menggelar rapat membahas pandemi corono.

Namun di tengah rapat, salah satu kamera malah menampilkan adegan tak senonoh.

Ternyata, kamera salah satu anggota dewan Rio de Janeiro, Brasil tanpa sengaja menampilkan adegan intim yang sedang berlangsung.

Anggota dewan ini belakangan diketahui sudah meninggalkan rapat online.

Dia lupa mematikan kamera meski masih terhubung di rapat online.

Namun, pria yang sedang wikwik itu diyakini hanya staf sang anggota dewan.

Lantas, pria itu berhubungan intim di tempat tidur.

Rapat online via Zoom terdistraksi oleh adegan tak senonoh seorang anggota staf dewan.
Rapat online via Zoom terdistraksi oleh adegan tak senonoh seorang anggota staf dewan. (Newsflash)

Aksi itu terjadi di hadapan para anggota dewan.

Namun, ketujuh anggota dewan lainnya tampak tidak terganggu.

Mereka menampilkan etos kerja yang luar biasa.

Mereka tetap melanjutkan diskusi.

Padahal, ada adegan tak senonoh di layar mereka.

Setelah beberapa saat, sang pria terlihat duduk di ranjang bersama seorang wanita.

Anggota dewan Rio de Janeiro tetap tenang ketika seorang pria mulai berhubungan intim saat meeting via Zoom.
Anggota dewan Rio de Janeiro tetap tenang ketika seorang pria mulai berhubungan intim saat meeting via Zoom. (Newsflash)

Ketua pertemuan, Leonel Brizola, mengatakan rapat online berlanjut selama empat jam, setelah adegan cabul berlangsung.

Brizola menyebut, insiden tersebut adalah 'ketidaksengajaan yang tidak disengaja'.

Dia menyesalinya dan mengalihkan perhatian dari masalah yang ada.

"Segera setelah kami melihat apa yang terjadi, kami segera meminta orang-orang yang mengontrol audio dan video para peserta (rapat) untuk melepaskannya dari feed."

"Kami, anggota dewan dan peserta lain, tidak memiliki kendali apa pun dalam mengontrol atau mengedit video di Zoom," jelasnya.

Hingga kini, belum diketahui bagaimana nasib pria tersebut.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved