Sambil Memakai Daster, Pria di Mundak Jaya Indramayu Rayakan HUT RI, Ikut Lomba Mancing Lele Raksasa
Warga Desa Mundak Jaya, Indramayu, rayakan HUT RI. Pria di sana ikut lomba memancing lele sambil mengenakan daster.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Para pemuda di Desa Mundak Jaya, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu memperingati HUT Ke-75 RI dengan lomba mancing lele raksasa mengenakan daster, Senin (17/8/2020).
Ketua Pelaksana, Wawan Gunawan (35) mengatakan, selain untuk memeriahkan hari kemerdekaan, diwajibkannya peserta lomba menggunakan daster merupakan upaya dalam menghormati kaum perempuan.
"Ini uniknya, peserta kita wajibkan untuk memakai daster," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Wawan Gunawan menjelaskan, di Indonesia tidak hanya kaum laki-laki saja yang menjadi pahlawan pada masa pra-kemerdekaan dahulu.
Kaum perempuan pun turut ikut andil hingga bisa mencapai kemerdekaan yang kini dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Terlebih keberadaan pahlawan perempuan, seperti RA Kartini, Cut Nyak Dhien, Malahayati, Cut Nyak Meutia, dan para pahlawan perempuan lainnya jarang terdengar di momen kemerdekaan sekarang.
Ia berharap dengan upaya ini bisa mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk menghargai jasa para pahlawan, terutama kaum ibu.
"Intinya agar kita bisa menghormati kaum ibu," ujar dia.
Pantauan Tribuncirebon.com, para peserta lomba mancing yang mayoritas adalah bapak-bapak sangat antusias meski harus menggunakan daster.
Mereka memperebutkan hadiah utama berupa lele raksasa berukuran 2 kilogram yang sebelumnya diberi pita terlebih dahulu.
"Kalau keseluruhan ada 60 kilogram ikan lele yang ditebar, tapi ada satu ikan yang diberi pita merah putih sebagai hadiah utama berupa doorprize," ujarnya.
Sementara itu, Camat Cikedung, Endhy Yohendi mengapresiasi kegiatan yang diadakan para pemuda dalam memeriahkan hari kemerdekaan.
Ia berharap, adanya kegiatan ini bisa mempersatukan masyarakat sehingga terhindar dari perpecahan yang mengancam keutuhan bangsa.
Adapun diizinkannya masyarakat menggelar perlombaan 17 Agustus, disebutkan Endi Yuhendi karena Kecamatan Cikedung masuk kategori zona hijau.