Kata-kata Pembangkit Semangat dari Soekarno dan Mohammad Hatta, Bagikan di Momen HUT ke-75 RI Ini
Di momen HUT ke-75 Indonesia ini, kita bisa mengirimkan kata-kata atau kutipan dari Bapak Bangsa Soekarno dan Mohammad Hatta.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Di momen HUT ke-75 RI ini, kita bisa membagikan kata-kata atau kutipan dari Bapak Bangsa Soekarno dan Mohammad Hatta.
Kutipan ini bisa membangkitkan semangat kita sebagai penerus bangsa.
Selain soal perjuangan, kutipannya ada juga mengenai kehidupan dan kebangsaan.
Anda dapat mengirimkan kutipan ini ke orang terdekat via aplikasi WhatsApp.
Atau, Anda juga bisa membagikannya di media sosial seperti Facebook dan Twitter.
Berikut adalah kata-kata atau kutipan pembangkit semangat dari Bung Hatta dan Bung Karno:
Kutipan Soekarno
"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, dan beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia."
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya."
"Negara ini, Republik Indonesia bukan milik kelompok manapun, juga agama, atau kelompok etnis manapun, atau kelompok dengan adat dan tradisi apa pun, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke."
• Detik-detik Kemerdekaan RI Diperingati Juga di Tol Cipularang, Ratusan Kendaraan Berhenti Sejenak
"Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya, jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali."
"Bunga mawar tidak pernah mempropagandakan harumnya, namun keharumannya dengan sendirinya menyebar melalui sekitarnya."
"Menaklukkan ribuan manusia mungkin tidak disebut pemenang, tapi bisa menaklukkan diri sendiri disebut penakluk yang brilian."
"Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam."
"Belajar tanpa berpikir itu tidakl ada gunanya, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya."

"Gantungkan cita-cita mu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."
"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka."
"Tidak ada satu negara yang benar-benar hidup jika tidak ada seperti kuali yang mendidih dan terbakar, dan jika tidak ada benturan keyakinan di dalamnya."
"Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya."
"Jikalau aku misalanya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan kepada tanah air dan bangsa."
• Peringati Hari Kemerdekaan RI, Warga Kampung Sirandu Lakukan Sikap Tegap Tepat Pukul 10.17 WIB
"Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian."
"Aku akan memuji apa yang baik, tak pandang sesuatu itu datangnya dari seorang komunis, islam, atau seorang Hopi Indian."
"Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa."
"Itulah konsep nasionalisme yang didirikan Indonesia. Bukan orang Jawa, bukan orang Sumatera, bukan orang Kalimantan, Sulawesi, Bali atau lainnya, tapi orang Indonesia, yang bersama-sama menjadi fondasi satu kesatuan nasional."
"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."
"Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya".
"Nasionalisme tidak bisa berbunga jika tidak tumbuh di taman internasionalisme."

Kutipan Mohammad Hatta
"Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, tidak seperti kalian nanti. Perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsa sendiri."
"Kematian adalah yang terakhir dalam waktu tetapi sekaligus yang awal dari kekalahan."
"Malahan kita berada pada permulaan perjuangan yang jauh lebih berat dan lebih mulia, yaitu perjuangan untuk mencapai kemerdekaan daripada segala macam penindasan."
"Filosofi meluaskan pandangan serta mempertajam pikiran, sekaligus berguna untuk menerangkan pikiran dan penetapan hati."
"Memang benar pepatah Jerman: 'Der Mensch ist, war es iszt', artinya: 'sikap manusia sepadan dengan caranya ia mendapat makan'."
"Untuk mencapai cita-cita yang tinggi, manusia (pahlawan) melepaskan nyawanya pada tiang gantungan, mati dalam pembuangan, tetapi senantiasa menyimpan dalam hatinya luka wajah tanah air yang duka."
• Rasa Haru Kasat Lantas Polres Cimahi Usai Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
"Pemimpin sejati adalah pemimpin yang sanggup menyediakan penggantinya."
"Maka dengan tercapainya penyerahan kedaulatan, perjuangan belum selesai."
"Membaca tanpa merenungkan adalah bagaikan makan tanpa dicerna."
"Selama dengan buku, kalian boleh memenjarakanku di mana saja, karena dengan buku, aku merasa bebas."
"Hari siang bukan karena ayam berkokok, akan tetapi ayam berkokok karena hari mulai siang. Begitu juga dengan pergerakan rakyat. Pergerakan rakyat timbul bukan karena pemimpin bersuara, tetapi pemimpin bersuara karena ada pergerakan."
"Kita dapat mengukur keberadaan kita terhadap Allah dengan kepekaan kita terhadap penderitaan dan kesusahan orang lain."

"Betul, banyak orang yang bertukar haluan karena penghidupan, istimewa dalam tanah jajahan dimana semangat terlalu tertindas, tetapi pemimpin yang suci senantiasa terjauh daripada godaan iblis itu."
"Biarlah pengalaman masa lalu kita menjadi tonggak petunjuk, dan bukan tonggak yang membelenggu kita."
"Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas."
"Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat."
"Berpuluh-puluh pemimpin kita yang meringkuk dalam bui sengsara dalam pembuangan di Boven Digul, dengan tiada mempunyai pengharapan akan kembali lagi. Berapakah diantara saudara-saudara yang masih kenal akan nama-nama mereka?"
"Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur sulit diperbaiki."
"Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata membela cita-citanya."
"Koperasi juga bisa mendidik toleransi dan rasa tanggung-jawab bersama. Dengan demikian, koperasi bisa mendidik dan memperkuat demokrasi sebagai cita-cita bangsa."