Hari Ini Coronavac Diuji Klinis Bio Farma, Ini Tahap Pembuatan Vaksin dari Pra Klinis sampai Beredar

Uji coba ini melihat bagaimana vaksin itu bekerja menghasilkan respon kekebalan tubuh pada hewan tersebut.

Editor: Ravianto
istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi PT Bio Farma di Kota Bandung, Jumat (24/4/2020). (Humas Jabar) 

TRIBUNJABAR.ID - Vaksin virus corona buatan perusahaan asal China, Sinovac hari ini diuji klinis oleh tim dari Universitas Padjadjaran dan PT Bio Farma.

Uji klinis vaksin virus Sars-CoV-2 ini dilakukan di enam tempat yakni di empat puskesmas di Kota Bandung dan dua lainnya di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran dan Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipati Ukur.

Uji klinis coronavac ini akan dilakukan selama enam bulan kepada 1.620 relawan yang sudah mendaftar.

Lalu bagaimana tahapan pembuatan vaksin sehingga bisa beredar luas?

Berikut ini tribunjabar.id rangkum tahapan uji coba vaksin virus corona, dilansir dari nytimes.com.

Pra klinis

Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP ILUSTRASI)

Sebelum ke tahap pertama, dilakukan terlebih dahulu pengian pra klinis.

Proses pengujian vaksin ini yaitu pengujian kepada hewan.

Di antaranya tikus atau monyet.

Uji coba ini melihat bagaimana vaksin itu bekerja menghasilkan respon kekebalan tubuh pada hewan tersebut.

Proses tahap pertama ini sudah dilakukan di masing-masing pengembang vaksin.

Tahap I Uji Coba Keamanan

Setelah proses pengujian dipastikan berhasil pada hewan selanjutnya adalah fase I safety trial.

Tahap I ini para ilmuan uji coba vaksin dilakukan kepada manusia.

Namun pengujian dalam skala kecil untuk menguji keamanan dan dosis.

Tahap II Uji Coba Lanjutan

Selanjutnya, pengujian kepada manusia dilakukan dalam skala besar.

Ilmuwan akan memberikan vaksin kepada ratusan orang sebagai sample.

Adapun orang yang diberi vaksin dibagi dari beberapa kelompok.

Di antaranya kelompok anak-anak dan orangtua.

Uji coba ini lebih lanjut menguji keamanan vaksin dan kemampuannya merangsang sistem kekebalan.

 Ganasnya Gelombang II Pandemi Flu Spanyol 1918, 100 Juta Jiwa Tewas dalam 3 Tahun, Bisa Terulang?

Tahap III Uji Coba Kefektifan

Ilustrasi
Ilustrasi (Kompas.com)

Pada tahap ini, ilmuwan melakukan uji coba dalam skala lebih besar lagi.

Pengujian dilakukan melibatkan ribuan manusia untuk disuntik vaksin.

Pada fase ini juga ilmuwan menunggu berapa banyak yang terinfeksi dibanding yang mendapat efek plasebo.

Efek plasebo yaitu jenis obat yang tak mengandung zat aktif tetapi dapat memberikan efek yang positif pada tubuh.

Dari uji coba inilah hasil menentukan vaksin bekerja melindungi dari virus corona.

Sejauh ini, pada Juni lalu FDA (Badan pengawan obat dan makanan Amerika Serikat) menyarankan perbandingan tersebut.

FDA menyebut vaksin virus corona harus melindungi setidaknya 50 persen orang yang divaksinasi agar disebut efektif.

Tahap Gabungan

Perlu diketahui, untuk membuat vaksin biasanya membutuhkan penelitian selama bertahun-tahun.

Sebelum mencapai klinik, vaksin diuji coba dengan proses yang cukup panjang.

Namun karena keadaan darurat pandemi seperti yang terjadi ini, ada cara lain untuk mempercepat pengembangan vaksin.

Yaitu dilakukan penggabungan fase atau tahapan pengujian.

Seperti diketahui para peneliti di seluruh dunia sedang melakukan tahapan ini.

Beberapa vaksin virus corona sekarang dalam uji coba tahap I/II.

Seperti dijelaskan di atas, tahap ini diuji untuk pertama kalinya kepada ratusan orang.

 Ridwan Kamil Ungkap Alasan Ingin Jadi Relawan Uji Vaksin Covid-19 dari Tiongkok, Saat di Indramayu

Tahapan uji klinis vaksin virus corona di Indonesia

Beberapa waktu lalu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat sekaligus Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku, ia siap menjadi relawan uji klinis vaksin virus corona yang diproduksi Biofarma dan Sinovac.

Ia juga mengatakan para pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar siap berpartisipasi menjadi relawan.

"Kami para pimpinan sedang merumuskan, jika tidak ada halangan dari unsur kesehatan pribadi, maka saya dan Forkopimda akan menjadi relawan untuk pengetesan vaksin (COVID-19)," ucap Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, dalam konferensi pers di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (3/8).

Hal ini ia lakukan sebagai inisiatif menjadi contoh bagi masyarakat.

Selain itu meyakinkan uji vaksin yang dilakukan oleh BUMN Biofarma akan berjalan lancar.

Ia melaporkan, hingga kini pendaftaran relawan vaksin sudah mencapai 500 orang dari total 1.600 orang yang dibutuhkan.

Untuk itu, Gubernur Jawa Barat itu gencar mengajak warga di usia 20 tahun hingga 59 tahun untuk turut serta menjadi relawan uji klinis vaksin virus corona.

Adapun proses uji klinis vaksin virus corona Biofarma dan Sinovac telah sampai fase 3.

Fase ini akan berjalan selama enam bulan atau hingga akhir 2020.

Jika berjalan lancar, rencananya vaksin Sinovac akan mendapat izin edar dan diproduksi massal di awal 2021.

Ridwan Kamil mengimbau, sementara menunggu tahapan uji klinis tersebut masyarakat diimbau memperhatikan protokol kesehatan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved