Kader Konservasi Alam Ingin Si Abah Dilepasliarkan
kader konservasi sepakat menjadikan Si Abah sebagai ikon, simbol perjuangan untuk menjadikan Gunung Sawal sebagai hutan konservasi
Penulis: Andri M Dani | Editor: Adityas Annas Azhari
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Bertepatan dengan peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), Senin (10/8), pegiat dan kader konservasi di Ciamis berharap Si Abah, macan tutul yang masuk perangkap warga di Cikupa, dua bulan lalu, dilepasliarkan kembali ke habitatnya di hutan Gunung Sawal.
“Biarkan Si Abah merdeka di habitatnya sampai seumur hidupnya,” ujar Koordinator kader konservasi Ciamis, Ilham kepada Tribun , Senin (10/8/2020).
Macan tutul (Phantera pardus) penguasa Gunung Sawal yang diberi nama Si Abah tersebut masuk jebakan yang dipasang warga dengan umpan seekor anjing di Blok Cilumpang Desa Cikupa Lumbung Ciamis, Kamis (25/6/2020) pagi.
Pada tahun 2018, Si Abah juga masuk perangkap di tempat yang sama. Jumat (26/6/2020) malam Si Abah yang dalam kondisi stres dibawa ke Kebun Binatang Bandung untuk proses rehabilitasi dibawah pengawasan BKSDA Jabar.
“Kami mendapat informasi kondisi Si Abah saat ini sehat dan sudah layak dilepasliarkan. Harapanya dilepas liarkan ke hutan Gunung Sawal. Kalau terlalu lama jadi penghuni kebun binatang, khawatir insting si Abah sebagai binatang liar akan berkurang,” kata Ilham.
Kader konservasi di Ciamis yang jumlahnya 50 orang, kata Ilham, sepakat menjadikan Si Abah sebagai ikon, simbol perjuangan untuk menjadikan hutan Gunung Sawal sebagai hutan konservasi, baik itu nanti berupa taman nasional maupun cagar biofer.