20 Relawan Pertama Siap Diberi Vaksin Covid-19 Besok

Sudah 1.020 relawan mendaftar, 20 relawan pertama siap diberi vaksin covid-19 besok.

Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Kamis (6/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengujian vaksin Covid-19 siap dilakukan di Gedung Eyckman, Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Selasa (11/8/2020).

Di hari pertama pengujian ini, sebanyak 20 warga Bandung akan menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech asal Tiongkok tersebut.

Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Dr Eddy Fadlyana, mengatakan pengujian di hari pertama ini baru bisa dilakukan di Gedung Eyckman.

Baru pada Jumat (14/8/2020), pengujian bisa dilakukan juga di lima site atau tempat lainnya di Kota Bandung.

Selain di Gedung Eyckman di Sukajadi, enam site penelitian atau tempat pelaksanaan pengujian tersebut, di Sukajadi, Balai Kesehatan Unpad di Dipati Ukur, kemudian empat puskesmas di Kota Bandung yakni di Puskesmas Garuda, Puskesmas Dago, Puskesmas Sukapakir, dan Puskesmas Ciumbuleuit.

"Kami sudah siapkan semuanya. Tempat sudah siap, sumber daya manusia seperti dokter-dokter sudah siap, kemudian subjeknya (relawan uji klinis vaksin) sudah siap. Kemarin sudah 1.020 relawan daftar. Mungkin hari ini sudah selesai (mencapai 1.620 relawan)," kata Eddy saat dihubungi, Senin (10/8/2020).

Pemeriksaan 20 orang yang akan menjadi relawan ini dilakukan, Senin (10/8/2020).

Pemberian vaksin sendiri, katanya, hanya bisa dilakukan kepada 20 orang relawan setiap hari karena membutuhkan tahapan dan proses cukup lama, selain juga harus memenuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Kalau untuk 10 orang saja, proses dilakukan dari jam 09.00 sampai jam 14.00, itu yang ada dengan imunisasinya. Kalau yang awal hari ini lebih pendek, ini kan hanya rapid aja, 3 jam udah selesai. Untuk besok, kan, diperiksa rapid test-nya, fisik, diberi imunisasi agak lama, pemantauan 30 menitan," katanya.

Presiden RI Joko Widodo sendiri berencana memantau pengujian vaksin Covid-19 di Gedung Eyckman, Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Selasa (11/8/2020).

Eddy mengatakan Presiden rencananya akan meninjau proses pengujian vaksin Covid-19 untuk memastikan semua prosesnya berjalan dengan lancar.

"Ya, beliau datang, kalau dilihat dari jadwalnya jam 11.00 ke Eyckman. Pak Jokowi sama menteri-menterinya, rombongannya biasa datang," kata Eddy.

Eddy mengatakan pihak Presiden meminta 20 relawan pertama yang akan mendapat vaksin tersebut adalah masyarakat umum, bukan pejabat atau publik figur lainnya.

"Justru subjeknya untuk yang awal-awal ini masyakarat biasa. Pak Jokowi enggak mau kalau ada pejabat-pejabat gitu. Jadi masyarakat yang biasa besok itu justru," katanya.

Menurut Eddy, Presiden dan para menterinya yang akan hadir besok ini sendiri tidak bisa mendaftar sebagai relawan atau mendapatkan vaksin ini lebih dulu karena memang tinggal di luar Bandung.

"Tidak mungkin daftar, kan di Jakarta. Ini kan hanya untuk sekitaran Bandung saja," kata Eddy.

Eddy mengatakan para relawan ini harus berdomisili dari Bandung Raya supaya memudahkan pemeriksaan dan kunjungan ke salah satu dari enam tempat pengujian yang hanya ada di Kota Bandung.

Selama pengujian, relawan diwajibkan mengunjungi tempat pengujiannya kembali selama lima kali.

"Dijadwalkan, Pak Jokowi besok hanya memantau imunisasi di Eyckman saja. Ke Biofarma dulu, jam 11.00 baru ke Eyckman," katanya.

Sebelumnya diberitakan, uji klinis vaksin Covid-19 siap dilakukan di enam tempat di Kota Bandung, mulai 11 Agustus 2020.

Uji klinis ini didahului dengan simulasi di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Kamis (6/8/2020).

Simulasi uji klinis ini digelar untuk menggambarkan alur pemberian vaksin dan penjadwalan lima kali kunjungan relawan vaksin buatan Sinovac asal Tiongkok tersebut.

Total relawan yang akan menjalani uji klinis ini mencapai 1.620 orang.

Dokter di Laboratorium Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Sunaryati Sudigdoadi, mengatakan pada uji klinis yang segera dilakukan ini, subjek vaksin atau relawan akan melakukan lima sampai enam kali kunjungan ke tempat penyuntikan vaksin dan pemeriksaan yang terbagi ke enam lokasi.

Sunaryati mengatakan tahapan pertama dimulai dari V0 atau konsultasi relawan dengan dokternya, saat relawan belum menerima vaksin. Pada tahap ini, relawan akan diberikan informasi oleh dokter mengenai tujuan, ketentuan, syarat, dan berbagai informasi lain mengenai vaksin ini.

Bila disetujui, akan dilanjutkan dengan penandatangan surat pernyataan kesediaan.

"V0 atau Visit 0, relawan diberikan persyaratan lalu dita datangani. Jika subjek bersedia, baru ke pemeriksaan fisik, tinggi dan berat badan, pemeriksaan fisik lain seperti paru dan jantung. Kemudian nanti dilakukan swab diambil dari nasofaring lanjut ke tes PCR. Setelah keluar hasilnya, jika positif akan jadi exclude dan tidak akan dimasukkan ke pengetesan lanjutan tapi diminta lanjut pengobatan di puskesmas, kalau negatif ya masuk Visit 1 untuk nantinya ikut vaksinasi," katanya dalam simulasi tersebut, Kamis (6/8/2020).

Relawan yang lolos, katanya, akan disuntik vaksin pada saat V1. Dalam visit pertama ini relawan yang telah disuntik akan diminta menunggu untuk meninjau reaksi vaksin selama 40 menit. Jika observasi selesai, kemudian tidak ada gejala, relawan diperbolehkan pulang.

Setelah itu, relawan akan diminta untuk datang kembali dua minggu setelah diberi suntik vaksin pertama. Pada Visit 2 atau V2, relawan akan diberikan vaksin yang kedua, tentunya setelah melewati pemeriksaan fisik terlebih dahulu kembali.

Selanjutnya, relawan ini akan mengunjungi kembali lokasi tempat pemberian vaksinnya sampai tiga kali lagi. Karenanya, relawan disyaratkan tinggal di Bandung supaya dekat dengan lokasi layanan. Sisanya, relawan pun dapat berkomunikasi dengan dokter melalui ponsel untuk memantau keluhan atau gangguan kesehatan selama pemberian vaksin.

"Jika ada reaksi apapun, jadi pegal atau apa, bisa melaporkan kepada petugas. Mungkin orang punya kekebalan pas pertama tapi dalam perjalanan ada gejala-gejala muncul, pilek, batuk, sakit tenggorokan, seperti gejala Covid-19, misalkan, harus melapor ke site atau lokasi dia diberi vaksin, pada subjek akan kita lakukan swab lagi, gejala Covid-19 atau bukan, kalau Covid-19 harus istirahat dulu," katanya.

Dalam simulasi tersebut ada enam bilik yang menjabarkan enam kunjungan atau pemeriksaan relawan. Mulai dari ruang observasi 30 menit, ruang vaksinasi, ruang pemeriksaan fisik, ruang pengukuran antropometri, pengambilan sample darah, dan swab nasofaring.

Ditargetkan hasil uji klinis ini akan terlihat pada awal 2021. Bila hasilnya baik, vaksin Covid-19 ini akan diproduksi oleh Bio Farma dengan pengawasan dari BBPOM.

Cara dan Syarat Mendapatkan Bantuan Rp 600 ribu untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp 5 Juta

Tampil Cantik dan Modis Untuk Hijabers Bersama Local Brand Hijab, Aere

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved