Fasih Bahasa Inggris, Arab dan Kanton, TKW di Sukabumi Ini Kini Alih Profesi Jadi Pemandu Wisata

Para TKW ini tidak lagi bekerja ke luar negeri, mereka beralih profesi menjadi seorang pemandu wisata Desa Wisata Hanjeli (DWH).

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ravianto
m rizal jalaludin/tribun jabar
Beberapa eks Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang beralih profesi jadi pemandu wisata. 

Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat beralih profesi.

Para TKW ini tidak lagi bekerja ke luar negeri, mereka beralih profesi menjadi seorang pemandu wisata Desa Wisata Hanjeli (DWH).

Salah seorang mantan TKW, Wati mengatakan, dirinya tidak lagi menjadi TKW karena diajak oleh pendiri/Founder Desa Wisata Hanjeli Asep Hidayat.

"Saya diajak oleh pendiri DWH pak Asep Hidayat untuk ikut mengembangkan Desa Wisata Hanjeli," ujar Wati, Senin (3/8/2020).

Sementara itu, Founder Desa Wisata Hanjeli, Asep Hidayat mengatakan, dia sengaja mengajak mantan TKW atau tenaga migran untuk bergabung mengembangkan DWH.

"Kami ajak untuk ikut mengembangkan Desa Wisata Hanjeli. Tugas beliau (Wati) yang utama adalah menjadi pemandu atau Guide untuk wisatawan, riset dan penelitian lainnya," katanya

"Selain fasih berbahasa Inggris beliau sangat mahir berbahasa Arab, kantonis sehingga untuk mengguide wisatawan dari manca negara kami tidak kesulitan. Kebetulan ada 2 buruh migran lainnya yang kami siapkan untuk guide wisatawan Internasional," jelasnya.

Menurutnya, mengangkat TKW menjadi pemandu wisata di DWH yang didirikannya merupakan sebuah tanggung jawab moral bagi dirinya.

Hal itu dilakukan untuk mengangkat martabat para mantan buruh migran agar tidak kembali bekerja sebagai TKW.

"Kami di Desa Wisata Hanjeli punya tanggung jawab moral untuk mengangkat harkat dan martabat mereka. Alhamdulillah para mantan buruh migran di Desa Wisata Hanjeli kami berdayakan sesuai kemampuannya masing-masing, ada di bidang rumah baca sauyunan, rumah aksesoris hanjeli, masak dan bidang lainnya," terangnya.

"PR terbesar kami adalah bagaimana mereka tetap berdaya dan mandiri kedepannya untuk kebutuhan hidup. Semoga saja ada banyak yang mau ikut terlibat langsung untuk pemberdayaan ibu-ibu mantan buruh migran untuk kelangsungan hidup mereka," pungkasnya.* (M Rizal Jalaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved