Idul Adha 2020

Setelah Kurban Muslim Dilarang Berpuasa di Hari Tasyrik 11,12 dan 13 Dzulhijjah, Ini Dalil Hadisnya

Sahabat muslim, setelah perayaan Idul Adha 10 Dzulhijjah, ada hari terlarang untuk berpuasa di tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, berikut penjelasannya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES
Ilustrasi keluarga yang sedang berbuka puasa bersama 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa Idul Adha dan hari tasyriq adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya : “Hari-hari tasyriq adalah hari menikmati makanan dan minuman.”

2. Berdizkir di hari Tasyrik

Ratusan warga khusuk mengikuti dzikir dan muhasabah pada gelaran Bandung Berdzikir
Ratusan warga khusuk mengikuti dzikir dan muhasabah pada gelaran Bandung Berdzikir "Lawan Petasan Dengan Ledakan Dzikir" di Masjid Al-Ukhuwwah, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (31/12/2019). Kegiatan yang diselenggarakan di 30 kecamatan dan 151 kelurahan se-Kota Bandung menjelang pergantian tahun 2019-2020 itu, untuk mengurangi mobilitas massa ke pusat kota. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Dalam surat Al Baqarah ayat 203 di atas (yang artinya), diperintahkan untuk berdizikir di hari Tasyrik
“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.”

Beberapa dzikir yang diperintahkan Allah S.W.T antara lain dzikir kepada Allah dengan bertakbir setelah salat wajib. Dzikir ini disyariatkan sebagian besar ulama.

Lalu membaca bismillah dan takbir ketika menyembelih hewan kurban. Waktu menyembelih hewan sampai hari terakhir tasyrik yaitu 13 Dzulhijah.

Berdzikir memuji Allah S.W.T ketika makan dan minum. Sebelum makan membaca basmallah dan mengakhiri dengan hamdalah.

Berdzikir dengan takbir ketika melempar jumroh di hari Tasyrik.

Berdzikir pada Allah dianjurkan untuk memperbanyak dzikir di hari Tasyrik.

3. Memperbanyak baca doa Sapu Jagad

Allah Ta’ala berfirman,

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya :

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved