Kendaraan Niaga Ditengah Pandemi Mengalami Penurunan, Namun Market Share Isuzu Naik.

Pandemi virus corona (Covid-19) yang belum mereda menciptakan ketidakpastian pada ekonomi Indonesia.

istimewa
Pembukaan Outlet Bahana Isuzu di Cirebon (ilustrasi) 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) yang belum mereda menciptakan ketidakpastian pada ekonomi Indonesia. Pemerintah pun mengoreksi prediksi pertumbuhan ekonomi dari 2,3 persen menjadi minus 0,4 persen hingga 1 persen pada akhir tahun 2020. Kontraksi ekonomi tercermin dari lesunya kegiatan bisnis.

Namun demikian, ada sejumlah sektor usaha, yang justru bertumbuh, seperti bisnis e-commerce, bisnis penjualan makanan dan minuman, serta ekspedisi dan kurir.

Tumbuhnya sektor-sektor itu berimbas pula pada sektor lainnya seperti otomotif. Namun demikian, pasar kendaraan niaga masih cukup menjanjikan karena adanya pertumbuhan positif di sejumlah sektor bisnis pada saat pandemi. Contohnya sektor logistik dan kurir.

Salah satu yang justru cukup bertahan adalah Isuzu, untuk sisi kendaraan niaga, berdasarkan data Gaikindo hingga Mei 2020 pertumbuhan pasar kendaraan komersial terkoreksi cukup dalam hingga 37,5 persen.

Jumlah penjualan retail sales per Mei 2020 pun mengalami penurunan, untuk segmen medium pick up penjualan Isuzu Traga terkoreksi -9,6 persen, segmen Light Truck terkoreksi cukup dalam sebesar 29,8 persen. Koreksi terdalam justru ada di segmen Medium Truck sebesar 45,4 persen.

Meskipun demikian, dilihat dari sudut pandang perolehan market share, Isuzu justru meningkat, dimulai dari kelas medium pick up, Isuzu Traga yang meningkat 9,9 persen, di kelas Light Truck, Isuzu Elf naik 1,5 persen, dan di segmen medium truck, Isuzu Giga naik 3,6 persen.

GM Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril menjelaskan meningkatnya market share karena Isuzu berhasil masuk segmen tepat di bisinis yang masih tumbuh meskipun total market kendaraan niaga sedang turun.

Faktor kedua, efisiensi menjadi perhatian pebisnis di mana Isuzu mampu memberi total biaya kepemilikan dan operasional lebih kompetitif berkat DNA mesin yang bandel dan irit bahan bakar.

Isuzu juga memberikan layanan After Sales dengan adanya BIB (Bengkel Isuzu Berjalan) dilihat sebagai pendekatan yang pas dalam situasi seperti sekarang. Customer yang membutuhkan layanan BIB dapat menghubungi layanan konsumen Isuzu ke nomor 0807 1700 700 atau bisa juga sms ke 0895 0 170 1700.

Pada sebanyak 136 armada BIB Isuzu yang dikerahkan, Isuzu telah menyiapkan hand sanitizer di masing-masing BIB sebagai bentuk upaya preventif penyebaran corona. Selain memberikan layanan BIB, Isuzu juga masih melayani layanan 3S pada area bengkel Isuzu.

Isuzu menjamin bahwa pengecekan tubuh baik terhadap karyawan maupun customer yang keluar masuk area bengkel akan selalu dilakukan sebagai bentuk upaya preventif penyebaran corona. Tidak hanya itu, Isuzu juga menyediakan hand sanitizer serta melakukan pembersihan area bengkel secara rutin.

Guna mendukung para pengusaha, khususnya di segmen logistik, Isuzu memberikan program penjualan “Merdeka!” yang berlaku secara nasional. Pada program ini, untuk pembelian Isuzu Elf Box tipe apa saja, baik 4 ban maupun 6 ban, akan mendapatkan diskon langsung sampai dengan Rp 40 juta.

Tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Pada Program ini, Isuzu bekerjasama dengan 6 leasing partner, yaitu Astra Creadit Companies (ACC), Adira Finance, Asia Finance, Mandiri Tunas Finance, Mitsui dan SANF. Dengan demikian, konsumen dapat memilih leasing partner yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

“Kami melihat setelah masa PSBB transisi dijalankan, ekonomi mulai menggeliat, maka kami mengeluarkan program ini sebagai salah satu cara kami menstimulus agar pergerakan industri otomotif khususnya kendaraan komersial, dan tentunya Isuzu semakin baik,” ujar Attias.

Attias Asril mengatakan ada alasan mengapa market box yang menjadi focus Isuzu. “Kami melihat pasar logistik adalah pasar yang relatif stabil dan meningkat di masa pandemi COVID-19 ini,” kata dia. “Oleh karena itu, sebagai partner sejati, Isuzu memberikan program khusus aplikasi box, dimana aplikasi box ini merupakan kendaraan komersial yang digunakan oleh para pengusaha kurir dan logistik.”tambahnya.

Ditengah kondisi ekonomi yang tidak stabil karena pandemi, Regulasi Pemerintah terkait EURO4 dan mandatori biodiesel 30 persen atau B30 pun masih menjadi perhatian, khususnya bagi produsen kendaraan komersial, maupun bagi konsumen.

Regulasi yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo ini termaktub dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEM/KUM/ 1/3/2019 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau yang lebih dikenal dengan Standar Emisi EURO4.

Isuzu juga sudah menyiapkan mesin common rail yang siap EURO4. Menurutnya, salah satu persyaratan kendaraan EURO4 adalah menggunakan mesin common rail, dimana mesin ini sudah diimplementasikan pada produk Isuzu GIGA dan Isuzu ELF.

Namun, akibat pandemi virus corona atau Covid-19, penerapan wajib emisi EURO4 terpaksa ditunda hingga April 2022. Penundaan itu tertuang dalam surat yang diterbitkan oleh KLHK Nomor S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 tertanggal 20 Mei 2020.

Menurut Attias Asril, General Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia “Kami berterima kasih kepada konsumen, khususnya pengusaha kurir dan logistic yang telah memilih Isuzu sebagai kendaraan operasionalnya, hal ini berarti Isuzu telah diterima dengan baik.

Harapan kami, Isuzu bisa menjadi partner sejati dalam setiap langkah perjalanan customer menuju sukses dan dengan Isuzu sebagai partner bisnis mereka, kendaraan komersial Isuzu bisa memaksimalkan keuntungan bisnisnya," ujar Attias.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved