Idul Adha 2020

Sudah Rencana Puasa Sunah Arafah Tapi Haid? Berikut Amalan Lain yang Bisa Ditunaikan Masih Berpahala

Bagi muslimah yang berhalangan tak bisa melaksanakan puasa Arafah dan shalat Idul Adha masih bisa mengerjakan amalan sunnah lainnya, ini penjelasannya

Editor: Hilda Rubiah
shutterstock
Wanita muslimah tengah berdoa, tampak siluet. 

TRIBUNJABAR.ID - Meski sudah berencana mengerjakan puasa Arafah di bulan Dzulhijjah, tak jarang kaum wanita harus membatalkan niatnya tersebut lantaran terhalang haid.

Tak perlu khawatir, bila tak bisa haid dan shalat Idul Adha, Anda masih bisa mengerjakan amalan sunnah lainnya.

Ada amalan sunnah lainnya yang juga dianjurkan untuk dilaksanakan umat muslim.

Bacaan Doa Mustajab dan Terbaik di Hari Arafah bulan Dzulhijjah, Lengkap dengan Keutamaannya

Dikutip TribunStyle.com dari Almanhaj.or.id dan sumber lain, berikut amalan lain di bulan dzulhijjah selain puasa sunah :

1. Memperbanyak Amal Shalih dengan Beribadah

Anggota komunitas Sedekah Ngider Bandung, merupakan sekolompok sukarelawan sosial yang fokus berkegiatan menebar sedekah atau berbagi, khususnya di wilayah kota Bandung.
Anggota komunitas Sedekah Ngider Bandung, merupakan sekolompok sukarelawan sosial yang fokus berkegiatan menebar sedekah atau berbagi, khususnya di wilayah kota Bandung. (hilda rubiah/tribun jabar)

Di bulan Dzulhijjah dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih dengan beribadah.

Karena sedang haid, tentunya tidak bisa mengerjakan shalat.

Namun bisa menambah amalan dengan sedekah, bertakbir, hingga membaca Al-Quran.

Wanita haid boleh membaca Al Quran tanpa menyentuh mushafnya atau bisa dengan membaca Al Quran terjemahan.

Selain itu, selalu berbakti kepada orangtua, menyambung tali kekerabatan, bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya.

Sedekah dianjurkan setiap hari, maka pada hari-hari ini lebih sangat dianjurkan lagi, begitu juga ibadah-ibadah yang lain.

Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhu, ia berkata:

…كَانَ سَعِيْدُ بْنُ جُبَيْرٍ إِذَا دَخَلَ أَيَّامَ الْعَشْرِ، اِجْتَهَدَ اِجْتِهَادًا شَدِيْدًا حَتَّى مَايَكَادُ يَقْدِرُ عَلَيْهِ.

… Bahwa Sa’id bin Jubair jika memasuki sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah, ia sangat bersungguh-sungguh sampai-sampai dia hampir tidak mampu melakukannya.

Dianjurkan juga untuk memperbanyak dzikir, takbir dan tahlil.

Bacaan Niat Mandi Sebelum Salat Idul Adha & Tata Cara Salat Idul Adha, Lengkap dengan Terjemahannya

Hadis dari Abdullah bin Umar , bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إليه من العمل فيهن من هذه الأيام العشر فاكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد

“Tidak ada amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi amal yang dilakukan pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.” (HR. Ahmad dan Sanadnya dishahihkan Syekh Ahmad Syakir).

Bahkan para sahabat radhiallahu ‘anhum bertakbir di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِمَا

“Dulu Ibn Umar dan Abu Hurairah pergi ke pasar pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Mereka berdua mengucapkan kalimat takbir kemudian orang-orang pun bertakbir disebabkan mendengar takbir mereka berdua.” (HR. Bukhari secara muallaq, Bab: Keutamaan beramal di hari tasyriq).

2. Bertakbir

Seorang abdi dalem saat memukul bedug dalam tradisi Tabuh Dlugdag di Langgar Agung, Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (16/5/2018)
Seorang abdi dalem saat memukul bedug dalam tradisi Tabuh Dlugdag di Langgar Agung, Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (16/5/2018) (tribunjabar/ahmad imam baehaqi)

Umat muslim disyari’atkan bertakbir, bertahmid dan bertahlil pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu secara marfu’:

مَامِنْ أَيَّامٍ أَحَبُّ إِلَى اللهِ Dاَلْعَمَلُ فِيْهِنَّ مِنْ عَشْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ، فَعَلَيْكُمْ بِالتَّسْبِيْحِ وَالتَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرِ.

(Tidak ada hari-hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah dari pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Maka hendaklah kalian bertasbih, bertahlil, dan bertakbir)

Disyari’atkan juga bertakbir setelah shalat Shubuh pada hari Arafah sampai akhir hari tasyriq, yaitu dengan takbir:

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِله الْحَمْدُ.

(Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, dan bagi Allah-lah segala puji).

6 Hal Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Ini Sesuai Sunnah Rasulullah, Lengkap dengan Bacaannya

3. Berkurban

Sapi-sapi di salah satu lapak penjualan hewan kurban di Jalan Cimanuk Barat, Dayung Indramayu, Jumat (2/8/2019).
Sapi-sapi di salah satu lapak penjualan hewan kurban di Jalan Cimanuk Barat, Dayung Indramayu, Jumat (2/8/2019). (tribunjabar/Handhika Rahman)

Di antara amal taat dan ibadah yang mulia yang dianjurkan adalah berqurban.

Qurban adalah hewan yang disembelih pada hari raya ‘Idul Adh-ha berupa unta, sapi dan kambing yang dimaksudkan dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Laksanakanlah shalat untuk Rabb-mu dan sembelihlah kurban. [Al-Kautsar/108:2].

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا.

(Barang siapa yang memiliki kelapangan namun ia tidak berqurban maka jangan mendekati masjid kami)

Sebagian ulama berpendapat dengan dasar hadits di atas, bahwa hukum menyembelih binatang qurban bagi seseorang adalah wajib bagi yang mampu.

‘Atha` bin Yasar bertanya kepada Abu Ayyub al-Anshari: “Bagaimana penyembelihan qurban pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Beliau menjawab:

كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّيْ بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ، فَيَأْكُلُوْنَ وَيُطْعِمُوْنَ حَتَّى تَبَاهَى النَّاسُ،فَصَارَتْ كَمَا تَرَى

Seseorang berqurban dengan seekor kambing untuk diri dan keluarganya. Kemudian mereka memakannya dan memberi makan orang-orang sampai mereka berbangga. Maka jadilah seperti yang engkau lihat”.

Disunnahkan bagi orang yang berqurban agar menyembelih sendiri.

Jika tidak mampu maka hendaklah ia menghadiri, dan tidak diperbolehkan memberikan upah bagi tukang jagal dari hewan kurban tersebut.

Bacaan Niat Mandi Sebelum Salat Idul Adha & Tata Cara Salat Idul Adha, Lengkap dengan Terjemahannya

4. Salat Idul Adha

Jemaah Pesantren Uswatun Hasanah dan sejumlah warga di Purwakarta saat melaksanakan salat Idul Adha pada Selasa (21/8/2018).
Jemaah Pesantren Uswatun Hasanah dan sejumlah warga di Purwakarta saat melaksanakan salat Idul Adha pada Selasa (21/8/2018). (Tribun Jabar/ Haryanto)

Salat Idul Adha bisa ditunaikan sebagai amalan di bulan dzulhijjah ini.

Bagi wanita yang haidnya sudah selesai, bisa menunaikan shalat Idul Adha.

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, beliau berkata:

قدم رسول الله -صلى الله عليه وسلم- المدينة ولهم يومان يلعبون فيهما فقال « ما هذان اليومان ». قالوا كنا نلعب فيهما فى الجاهلية. فقال رسول الله -صلى الله عليه وسلم- « إن الله قد أبدلكم بهما خيرا منهما يوم الأضحى ويوم الفطر »

“Bahwa ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, masyarakat Madinah memiliki dua hari yang mereka rayakan dengan bermain. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: ‘Dua hari apakah ini?’ Mereka menjawab: ‘Kami merayakannya dengan bermain di dua hari ini ketika zaman Jahiliyyah,’ kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا؛ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ.

Sesungguhnya Allah telah memberikan ganti kepada kalian dua hari yang lebih baik; Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. An-Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan al-Albani).

(TribunStyle/Listusista)

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved