Heboh Thermo Gun Disebut Merusak Otak, Apa Benar? Achmad Yurianto dan Dokter Lainnya Bicara

Masyarakat resah semenjak narasi thermo gun dapat merusak otak beredar.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
ILUSTRASI: TRIBUN JABAR/ARI RUHIYAT
Cek Suhu Tubuh 

TRIBUNJABAR.ID - Masyarakat resah semenjak narasi thermo gun dapat merusak otak beredar.

Hal tersebut menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Thermo gun merupakan alat pengukur suhu yang dijumpai belakangan ini setelah pandemi Covid-19.

Penggunaan thermo gun tidak seperti pengukur suhu biasanya yang memerlukan kontak dengan tubuh manusia.

Thermo gun yang berbentuk seperti pistol itu menggunakan inframerah sebagai salah satu komponennya.

Pengguna thermo gun akan mengarahkan alat tersebut ke dahi.

Informasi palsu soal thermo gun merusak otak berawal dari unggahan video yang disampaikan ekonom Ichsanuddin Noorsy.

Dalam bincang bersama Helmi Yahya, Ichsanuddin mengatakan bahwa thermo gun dikhawatirkan dapat merusak jaringan otak.

"Karena hand gun termometer itu untuk memeriksa kabel panas. Lasernya dipakai untuk memeriksa kabel panas bukan untuk temperatur manusia," kata Ichsan dalam video tersebut.

"Mereka jual alat, tapi kita dibodohi. Kepala kita ditembak laser, kita tidak tahu dampak pada struktur otak bagaimana," imbuhnya.

Perlu diketahui informasi itu tidak benar.

Pengunjung yang di cek suhu tubuh saat masuk Harris Hotel & Conventions
Pengunjung yang di cek suhu tubuh saat masuk Harris Hotel & Conventions (Istimewa)

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Achmad Yurianto mengatakan thermo gun tidak menggunakan sinar laser yang berbahaya bagi manusia.

"Thermal gun tidak menggunakan sianr laser, radioaktif semacam X-ray, hanya (menggunakan) infrared.

Informasi mengenai thermal gun merusak otak adalah statement yang salah," kata Yuri seperti yang diunggah akun Instagram @kemenkes_ri.

Selain Yuri, dokter lainnya pun mengonfirmasi bahwa thermo gun tidak berbahaya.

Dikutip dari Kompas.com, Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM selaku Ketua yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.

"Alat itu (thermo gun) menggunakan inframerah bukan laser," kata Aru menyanggah ucapan Ichsannuddin, dihubungi Kompas.com, Senin (20/7/2020).

Selain itu, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP yang merupakan guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RS Cipto Mangunkusumo juga menegaskan hal yang sama.

Ari menyampaikan, thermo gun sudah lolos uji kesehatan dan aman digunakan.

Kompas.com
Kompas.com ()

"Thermal gun sudah lulus uji kesehatan, jadi sudah diperhitungkan bahwa alat ini aman," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (20/7/2020).

Ari yang juga merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) juga menyampaikan bahwa alat ini tidak akan berpengaruh pada sistem saraf dan retina karena tidak memancarkan radiasi seperti sinar-X.

"Thermometer inframerah tidak memancarkan radiasi seperti sinar-X. Dan karena itu, tidak mempengaruhi sistem saraf termasuk juga tidak merusak retina," jelasnya.

Hoaks tentang thermo gun tak hanya ada di Indonesia.

Sebelumnya, hoaks ini beredar juga di negara-negara Eropa dan Amerika Latin.

Semua ahli dan bukti ilmiah yang ada saat ini menyanggah informasi tentang efek buruk thermo gun pada manusia.

Mari kita perjelas. Termometer inframerah seperti thermo gun tidak akan merusak retina mata, membutakan Anda, tidak merusak neuron atau sistem saraf pusat, dan tidak berpengaruh pada meditasi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved