Pegawai KPU Positif Covid 19, Arief Budiman Jamin Pilkada Tidak Terganggu
Pegawai KPU tersebut diduga tertapar korona dari istrinya yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia Arief Budiman memberi garansi pelaksanaan pilkada serentak 2020 tidak terganggu, walaupun ada pegawai KPU terinfeksi Covid-19. Arief bahkan memastikan simulasi pemungutan suara pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020 tetap digelar hari ini.
"Simulasi tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Arief, dalam jumpa pers, di kantor KPU, Jakarta, Selasa (21/7).
Arief mengatakan pihaknya mempersiapkan diri untuk menggelar simulasi. Salah satu bentuk persiapan adalah membuat tempat pemungutan suara (TPS) sementara yang akan dipergunakan pada saat simulasi.
Rencananya, sebanyak 500 orang akan melakukan simulasi pilkada, di kantor KPU, Jakarta, hari ini. Ini sesuai kuota 500 pemilih di satu TPS yang diterapkan di pilkada 2020.
Arief mengatakan simulasi tersebut menjadi pedoman bagi lembaga penyelenggara pemilu di tingkat daerah untuk melaksanakan pilkada serentak yang akan digelar Desember.
“Saya mengingatkan untuk memperhatikan betul tatacara pelaksanaan pemungutan suara di masa pandemi Covid-19," katanya.
Arief mengaku bahwa ada staf tenaga ahli lomisioner KPUI yang positif Covid-19. Pegawai KPU tersebut diduga tertapar korona dari istrinya yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19.
Ketua KPU RI Arief Budiman, mengatakan istri dari tenaga ahli tersebut lebih dulu positif Covid-19. Saat istrinya dinyatakan positif Covid-19, ujar Arief, staf KPU ini tidak masuk kantor. Staf ahli KPU R tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (20/7) malam.
Arief mengatakan KPU berencana menerapkan kebijakan bekerja di rumah untuk pegawainya. "WFH atau work from home mulai Selasa (21/7) sampai 24 Juli 2020," ujarnya.***