Breaking News

Terowongan Sasaksaat, Terowongan KA Terpanjang yang Tak Banyak Berubah dari Dulu

Terowongan Sasaksaat yang merupakan jalur kereta api rute Bandung-Jakarta merupakan terowongan terpanjang dan aktif di Indonesia.

Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Giri
Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari
Foto udara Terowongan Sasaksaat di Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (18/7/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, CIPATAT - Terowongan Sasaksaat yang merupakan jalur kereta api rute Bandung-Jakarta merupakan terowongan terpanjang dan aktif di Indonesia.

Terowongan yang berlokasi di Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ini dari zaman dulu tak tampak perubahan. Hanya beberapa motif di muka terowongan yang agak tak sama lagi.

Dari cerita penjaga terowongan, Krisna Budirohman (29), penggalian terowongan yang terdapat batuan cadas dilakukan tidak menggunakan dinamit atau pengeboran dengan mesin. Namun dikerjakan oleh orang Indonesia.

Follow Us:

"Jadi orang Indonesia dan ada sebagian pekerja dari luar dipekerjakan untuk proyek Terowongan Sasaksaat ini," ungkap Krisna kepada Tribun, Sabtu (18/7/2020).

Foto lawas saat proses pembangunan Terowongan Sasaksaat yang berlokasi di Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Foto lawas saat proses pembangunan Terowongan Sasaksaat yang berlokasi di Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. (Dok PT KAI)

Krisna mengatakan, ada tradisi setiap tahun yang dilakukan oleh pihak PT Kereta Api Indonesia dan warga setempat.

Setiap tanggal 16, 17 atau 18 Agustus diadakan tradisi potong hewan kurban kambing.

"Upacara tersebut bertujuan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Masyarakat sekitar Terowongan Sasaksaat dan pihak PT KAI selalu melakukan tradisi itu setiap tahunnya, " ungkapnya

Tribun pun mencoba mendokumentasikan melalui foto pantauan udara.

Tampak terowongan itu berada di dalam sebuah cadas atau batuan sepanjang kurang lebih 950 meter.

Foto 1 : Syarif Pulloh Anwaru

Foto 2 : Dok Tropenmuseum

Foto 3,4 dan 5 : Dok PT KAI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved