Puluhan Keluarga Kurang Mampu di Cisetu Majalengka Terancam Tak Bisa Lagi Nikmati Air Bersih
Puluhan keluarga kurang mampu terancam tak bisa lagi menikmati air bersih.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Masyarakat Desa Cisetu, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka terancam tidak lagi menikmati air bersih dari Sarana Penyedia Air Minum (SPAM) Tirta Setu.
Pasalnya, tagihan rekening listrik tiap bulannya mengalami kenaikan yang mana hal itu sebagai sarana dan prasarana pendistribusian air bersih ke masyarakat.
Bahkan, kenaikan tagihan listrik naik dua hingga tiga kali lipat.
Hal itu, membuat pihak Kelompok Pengelola Penyedia Air Minum ( KPSPAM) Tirta Setu, sudah tidak sanggup mengaliri air bersih ke masyarakat.
"Jelas tagihan listrik membuat kami sulit mengoperasikan SPAM, karena terus naik setiap bulannya," ujar Ketua KPSPAM Tirta Setu, Rohmat, Sabtu (18/7/2020).
Menurut Rohmat, selama ini jumlah penerima SPAM Tirta Setu, sebayak 58 KK yang merupakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau warga tidak mampu.
Dan pihak pengelola SPAM menetapkan tarif biaya setiap bulannya hanya Rp 3 ribu per meter kubik air.
"Biasanya, setiap bulan kami hanya membayar tagihan listrik sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu. Namun, kali ini sudah beberapa bulan tagihan pembayaran listrik mencapai Rp 800 ribu, bahkan bulan sekarang saja, tagihan listrik hingga Rp 1,2 juta," ucapnya.
Oleh karena itu, Rohmat mengaku akan menyerahkan SPAM Tirta Setu ke pihak desa.
Sebab, sudah tidak sanggup untuk membayar tagihan listrik yang terus mengalami kenaikan.
"Padahal, saat ini sudah memasuki musim kemarau. Jika SPAM Tirta Setu tak lagi beroperasi maka puluhan warga yang notabene berpenghasilan rendah itu terancam tidak lagi menikmati sarana air bersih tersebut," jelas dia.
Terpisah, Kepala Desa Cisetu, Iwan Kriswana menyayangkan dengan kenaikan tarif biaya listrik untuk SPAM Tirta Setu.
"Adanya SPAM Tirta Setu ini, merupakan usulan Pemerintah Desa (Pemdes) Cisetu ke Kementrian PUTR bagian Kecipta Karyaan. Dan Alhamdulilah hasil jerih payah kami, SPAM akhirnya terealisasikan," kata Iwan.
Menurut Iwan, SPAM Tirta Setu sendiri, sudah berdiri sejak tanggal 5 Desember 2018 lalu.
Dan selama kurang lebih 1,5 tahun terakhir ini, sebayak 58 kepala keluarga yang berpenghasilan rendah atau warga kurang mampu menikmati air bersih.
"Sehingga, dengan adanya permasalahan seperti ini, tentu masyarakat sangat resah, karena sekarang akan menghadapi musim kemarau dan tentunya sangat membutuhkan air bersih dari SPAM Tirta Setu," tuturnya
Pihaknya meminta kepada Pemerintah Daerah Majalengka maupun pihak PLN atau pun instansi terkait agar segera menindak lanjuti permasalahan tersebut.
Sebab, ini sudah menjadi permasalahan masyarakat banyak.
"Apalagi sekarang sudah mulai masuk musim kemarau. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 dan tentunya air bersih dari SPAM Tirta Setu, sangat dibutuhkan masyarakat. Saya sangat berharap agar pemerintah dapat segera melakukan tindakan untuk mengatasi hal tersebut, supaya masyarakat dapat kembali menikmati air bersih tersebut," harap Iwan.
• 90 Napi dari Sejumlah Lapas Jabar Dipindah ke Nusambangan, Sebelum Menyeberang Matanya Ditutup
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/spam-tirta-setu-majalengka.jpg)