Mau Coba SIM Racing atau Simulator Balap? Silakan Datang ke Lalune Coffee di Jalan Hegarmanah

SIM Racing atau simulator balap masih jarang. Di Bandung, penyewaannya hanya baru ada di Lalune Coffee and Luncheonette, Jalan Hegarmanah No. 12, Kota

Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUN JABAR/JANUAR PH
SIM RACING - Pebalap memainkan SIM Racing (simulator balap) di Lalune Coffee and Luncheonette, Jalan Hegarmanah No. 12, Kota Bandung, Kamis (9/7). 

SIM Racing atau simulator balap masih jarang. Di Bandung, penyewaannya hanya baru ada di Lalune Coffee and Luncheonette, Jalan Hegarmanah No. 12, Kota Bandung. Namanya RACEPACK.SIM.

Dua simulator seharga Rp 30 juta disediakan buat para penyewa yang gandrung e-sport cabang balapan.

Penyewa bisa membeli KIS (kartu izin star) di kasir Lalune Coffee and Luncheonette sebelum menggunakan simulator itu.

Untuk mendapatkan KIS, penyewa harus membayar Rp 30.000 untuk 20 menit. Harga tersebut masih dalam rangka promo.

Jika penyewa ingin bermain selama 40 menit berarti harus membeli dua KIS.

"Setelah mendapat KIS, penyewa bisa masuk ke ruangan, dan akan dilayani oleh operator," kata Faza Pradipta (22), pemilik RACEPACK.SIM, di Lalune Coffee and Luncheonette, Kamis (9/7).

Menurut Faza, harga penyewaan simulator bisa naik setelah masa promo habis. Harganya, katanya, jadi Rp 40.000 per 20 menit.

"Sebaiknya, kalau yang mau coba, datang sekarang," kata warga Cicaheum ini.

Pebalap yang menggunakan simulator ini bisa menjelajahi sirkuit-sirkuit yang ada di dunia.

Pebalap juga bisa memilih kendaraan kesukaannya. Yang paling mengasyikkan adalah pebalap bisa men-setting kendaraan agar mumpuni saat balapan.

Di hadapan pebalap terdapat televisi 40 inci untuk monitor. Layaknya sebuah mobil, terdapat setir yang bisa bergetar ketika terjadi tabrakan atau ada benturan. Adapun joknya benar-benar jok mobil bermerek terkenal.

SIM RACING - Pebalap memainkan SIM Racing (simulator balap) di Lalune Coffee and Luncheonette, Jalan Hegarmanah No. 12, Kota Bandung, Kamis (9/7).
SIM RACING - Pebalap memainkan SIM Racing (simulator balap) di Lalune Coffee and Luncheonette, Jalan Hegarmanah No. 12, Kota Bandung, Kamis (9/7). (TRIBUN JABAR/JANUAR PH)

Aplikasi yang digunakan adalah Assetto Corsa, yang dianggap salah satu aplikasi sim racing yang realistis.

Aplikasi ini dikembangkan oleh KUNOS-Simulazioni Srl, sebuah perusahaan pengembang dari Italia.

"Itu asyiknya bermain simulator karena kita bisa men-setting kendaraan layaknya mobil beneran. Jadi pemainnya harus hafal mobil," kata kata Erwin Lewi (50), Kepala Divisi Digital Motosport Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat, di Lalune Coffee and Luncheonette, Jalan Hegarmanah No. 12, Kota Bandung, Kamis (9/7).

Ke depan, Faza akan mengembangkan usaha ini dengan menyimpan simulator di tempat pencucian mobil. Jadi, katanya, konsumen sambil menunggu mobilnya dicuci bisa menyewa simulator.

Faza membuka usaha ini karena hobi bermain gim motor. Kemudian, Faza iseng-iseng mencari alatnya di internet. Akhirnya ketagihan bermain balapan.

Faza Pradipta (22), pemilik RACEPACK.SIM
Faza Pradipta (22), pemilik RACEPACK.SIM (TRIBUN JABAR/JANUAR PH)

"Saya jadi mikir. Kalau misalnya beli simulatornya, kan, mahal. Tapi sebenarnya banyak orang yang suka main. Jadi kepikiran saya ngemodal membeli alatnya, kemudian disewakan," kata Faza.

Digital Motosport Masih Kurang Peminat

Ketika cabang e-Sport lain banyak digandrungi, digital motosport masih kurang peminatnya di Bandung. Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat prihatin. Kalah banyak dari pemian Mobile Legend misalnya.

Menurut Erwin Lewi (50), Kepala Divisi Digital Motosport Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat, tidak lebih dari tiga orang yang benar-benar menjadi pebalap profesional untuk cabang olahraga automotif ini.

"Saya prihatin dan tidak tahu bisa begitu. Padahal di luar negeri cabang ini sudah lama dikenal," kata Erwin di Lalune Coffee and Luncheonette, Jalan Hegarmanah No. 12, Kota Bandung, Kamis (9/7).

Contohnya, kata Erwin, ketika ada balapan saat bulan puasa, peserta dari Bandung hanya tiga orang. Padahal, ujarnya, dari daerah lain bisa mencapai 80 orang.

Erwin Lewi (50), Kepala Divisi Digital Motosport Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat
Erwin Lewi (50), Kepala Divisi Digital Motosport Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat (TRIBUN JABAR/JANUAR PH)

"Memang sedikit yang main balapan, kebanyakan sih yang tetembakan, sepak bola, dan strategi. Saya sudah keliling tidak ada komunitas pebalap mobil simulator," kata Erwin.

Menurut Erwin, di Indonesia, digital motosport sudah ada pada 2018. Pada 2019 sudah ada kejurnasnya yang berada di bawah IMI. "Jadi balapan di rumah masing-masing, lewat online," katanya.

Bahkan, kata Erwin, pebalap-pebalap mobil betulan sudah ada yang berlatih menggunakan Sim Racing (simulator balap) saat berlatih, sudah tidak di lapangan lagi.

Federation Internationale de l'Automobile (FIA) sudah merekomendasi e-sport ini masuk dalam kategori motosport. (januar ph)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved