Kadisdikbud Kota Sukabumi Pastikan Tak Ada MPLS Tatap Muka, Semuanya Secara Online

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi memastikan sebanyak 46 SMP yang ada di wilayahnya

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ichsan
tribunjabar/fauzi noviandi
Kadisdikbud Kota Sukabumi, Nicke Siti Rahayu 

Laporan Kontributor Kota Sukabumi, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi memastikan sebanyak 46 SMP yang ada di wilayahnya menjalankan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dilakukan secara daring dan luring serta berjalan dengan lancar. 

Kadisdikbud Kota Sukabumi, Nicke Siti Rahayu menjelaskan, berdasarkan keputusan dari Gugus tugas Covid-19 Kota Sukabumi pelaksaan ajaran baru dan MPLS belum dapat dilaksanakan secara tatapmuka dan tetap dilaksanakan secara daring atau online. 

"Berdasarkan peraturan dari Gugus Covid-19 Kota Sukabumi bahwa tidak boleh ada sekolah yang melakukan MPLS tatap muka, meskipun saat ini wilayah Kota Sukabumi berstatus zona hijau, hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19." katanya sat ditemui wartawan di SDN Brawijaya Kota Sukabumi, Senin,(13/7/2020). 

Ia menyebutkan, memasuki hari pertama tahun ajaran baru dan pelaksanaan MPLS ada sebanyak 46 SMP di wilayah Kota Sukabumi yang mulai melaksanakan pembelajaran di tahun ajaran baru dan MPLS. 

Pihak Keluarga Tak Mengetahui Eti binti Toyib Positif Covid-19, Pertanyakan Kevalidan Informasi

"Dan dari sebanyak 46 SMP tersebut saya pastikan pelaksaan MPLS yang dilakukan secara daring dan luring, sesuai dengan perintah Pemkot Sukabumi dan Pemeritah Jabar. Dan hingga saat ini saya belum mendapatkan laporan keluhan atau kekurangan dalam pelaksaannya, dan saya menilai MPLS di hari pertama berjalan dengan lancar," katanya

Metode dilakukan dalam MPLS tersebut lanjut dia, dilaksanakan dengan dua metode yakni,  daring dan luring. Artinya, metode daring dilakukan dengan berbagai kesiapan dari sekolah juga peserta didik berupa fasilitas seperti laptop dan jaringan internet.  

"Sedangkan untuk metode luring dilakukan dengan cara yang lebih mudah seperti, menonton materi penbelajaran di TV, mengerjakan tugas - tugas  para tenaga pengajar," katanya 

Pihaknya berharap, pelaksaan yang direncanakan selama lima hari tersebut bisa berjalan dengan lancar dan sejumlah materi yang diberikan kepda para calon peserta didik baru dapat dipahami, terutama terkait pengenalan lingkungan sekolah. 

Hana Hanifah Bilang ada Urusan Pekerjaan di Medan, Keluarga Kaget Tersangkut Prostitusi Online

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved