Tidak Ada Tenaga Medis RSUD Cimahi yang Diperbantukan Menangani Pasien Covid-19 Klaster Secapa AD
Penanganan pasien Covid-19 dari klaster Secapa AD Bandung sepenuhnya di bawah kendali TNI. Saat ini, pasien yang dirawat berada di RS Dustira, Cimahi
Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Penanganan pasien Covid-19 dari klaster Secapa AD Bandung sepenuhnya di bawah kendali TNI. Saat ini, pasien yang dirawat berada di RS Dustira, Kota Cimahi.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menjelaskan, tenaga medis dari RSUD Cibabat, Kota Cimahi, tak terlibat dalam penangannya.
"Memang ada di RS Dustira Cimahi, tapi itu kewenangan TNI. RS Dustira itu merupakan rujukan TNI, mereka itu jauh lebih siap menangangi pasien Covid-19, tenaga medis dan perlengkapan," kata Rini saat dihubungi Tribun, Jumat (10/7/2020).
Rini mengatakan, RS Dustira jauh lebih siap menangangi Covid-19.
Meskipun tidak melibatkan tenaga medis dari RSUD Cibabat, Cimahi, pihak RS Dustira dikatakannya selalu melaporkan jumlah pasien kepada Dinas Kesehatan Kota Cimahi.
"Bagusnya itu, pihak RS Dustira selalu melaporkan berapa jumlah pasien positif, berapa yang sudah selesai dipantau, berapa yang sembuh, dan yang meninggal, meskipun bukan warga Cimahi, tapi selalu dilaporkan kepada kami," katanya.
Meskipun ada pasien klaster Secapa AD yang dirawat di RS Dustira, Rini mengatakan bahwa tidak ada warga Cimahi yang terpapar Covid-19 dari klaster Secapa AD.
Pastikan Tidak Menular Keluar Kompleks
Pemerintah memastikan tak terjadi penularan keluar dari Kompleks Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD di Kota Bandung, yang kini menjadi klaster baru Covid-19.
Kompleks Secapa menjadi klaster baru Covid-19 setelah 1.262 orang yang tinggal di sana terinfeksi corona.
"Mereka terdiri atas peserta didik dan beberapa tenaga pelatih," ujar Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dalam konferensi persnya di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (9/7/2020) sore.
Achmad Yurianto menegaskan, kompleks pendidikan perwira AD itu sudah diisolasi.
Masyarakat di sekitar Secapa, ujarnya, tak perlu khawatir. Sebab, proses karantina dilakukan secara ketat. "Kami larang ada pergerakan orang masuk atau keluar kompleks," ujarnya.
Pengawasannya, kata Yuri, dilakukan langsung oleh Kodam III/Siliwangi, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jabar dan Dinas Kesehatan Kota Bandung.