Virus Corona di Jabar
Senin 13 Juli Tahun Ajaran Baru, Menteri Nadiem Cek Sekolah di Jabar yang Siap Buka Kelas Tatap Muka
Menteri Nadiem Makarim mengizinkan daerah dengan zona hijau diperbolehkan membuka pendidikan tatap muka. Namun wajib mengikuti protokol kesehatan.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Senin 13 Juli 2020 adalah hari pertama tahun ajaran baru 2019/2020 untuk semua sekolah di Jawa Barat
Daerah dengan zona hijau diperbolehkan membuka pendidikan tatap muka. Namun wajib mengikuti protokol kesehatan
Menteri Nadiem Makarim meninjau sekolah di Kota Sukabumi yang akan menjadi daerah pertama di Jawa Barat yang siap mebuka sekolah untuk kelas tatap muka.
//
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma’ruf Amin bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meninjau persiapan sekolah menuju tatanan kebiasaan baru.
Peninjauan tersebut dilaksanakan di SMAN 4 Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (08/07/2020).
“Yang di luar zona hijau belum boleh ikut belajar di kelas. ini artinya ada (prinsip) kehati-hatian,” pesan Wapres Ma’ruf Amin di depan para kepala sekolah, guru, dan siswa yang turut hadir dalam acara tersebut, dalam rilis yang diterima Tribunjabar.id, Rabu (8/7/2020).
Wapres RI berharap sekolah dan pemerintah berkolaborasi dalam melakukan inovasi menciptakan kreasi-kreasi agar pendidikan tetap dibuka dengan protokol kesehatan yang tetap terjaga.
• 15 Pegawai Kemendikbud Positif Virus Corona, Gedung Kantor Menteri Nadiem Makarim Ditutup 14 Hari
“Saya lihat tadi yang hadir pakai masker dan juga pakai sarung tangan, kemudian sistem pembelajaran juga dibuat sesi dengan jumlah 12 sampai 18 siswa per kelas. Ini inovasi-inovasi yang dapat dikembangkan untuk menjadi contoh dari daerah-daerah lain di zona hijau,” terang Wapres RI.
Pada kesempatan ini Mendikbud memberikan apresiasi atas upaya sekolah dalam mempersiapkan pembelajaran di masa tatanan baru sesui dengan Surat Keputusan Bersama Empat Kementerian, Kemendikbud, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri, tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).
“Ini merupakan contoh yang baik. Terima kasih atas kedisiplinan, gotong royong, dan solidaritas semua pihak,” ucap Mendikbud.
Sinergi dan gotong royong lintas sektor, kata Mendikbud, menjadi faktor utama memastikan pembelajaran di masa pandemi berjalan sesuai protokol kesehatan.
“Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarganya dan masyarakat secara umum merupakan prioritas utama Pemerintah,” tegas Mendikbud.
Mendikbud Nadiem Makarim mengingatkan masa transisi ini menjadi periode penting untuk menetapkan kebiasaan baru, yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang membutuhkan karakter disiplin, mandiri, dan tenggang rasa.
“Saya melihat ada berbagai macam tindakan proaktif, bukan hanya pakai masker dan sanitizer. Tetapi bereksperimentasi menciptakan protokol-protokol kesehatan agar lebih aman di masa transisi ini,” tutur Mendikbud.