Kisah Nenek Urus Cucunya yang Lumpuh di Subang, Pelajaran tentang Kecintaan dan Keikhlasan

Dalam perjalanannya menyapa warga, kali ini anggota DPR RI Dedi Mulyadi menemui Caca (29), seorang pemuda

Penulis: Ichsan | Editor: Ichsan
istimewa
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat mengunjungi Caca dan Mak Taswi di Batusari, Subang 

TRIBUNJABAR.ID - Dalam perjalanannya menyapa warga, kali ini anggota DPR RI Dedi Mulyadi menemui Caca (29), seorang pemuda yang mengalami kelumpuhan di daerah Batusari, Kabupaten Subang.

Caca menderita lumpuh setelah tulang belakangnya patah karena kecelakaan kerja, terjatuh saat menjadi kuli bangunan di daerah Cipanas, Kabupaten Cianjur, pada tahun 2011.

Kini Caca praktis hanya bisa berbaring di atas ranjang reyot di rumahnya. Tak bisa duduk, apalagi berdiri. Pemuda ini sudah tidak memiliki ayah dan ibu. Keduanya sudah meninggal dunia.

Untuk keperluan hidupnya sehari-hari, ia diurus oleh neneknya yang bernama Mak Taswi (80).

Pertemuan Dedi dengan Caca dan Mak Taswi kemudian diunggah ke akun facebook Kang Dedi Mulyadi.

Dedi pun sangat terkesan dengan sikap Mak Taswi yang setia dan ikhlas mengurusi cucunya itu.

Terlebih saat ini pompa air di rumahnya rusak. Ini membuat Mak Taswi harus mengambil air ke sungai untuk keperluan membersihkan tubuh cucunya yang hanya bisa berbaring di ranjang.

Untuk menuju sungai itu, Mak Taswi harus menuruni jalan setapak yang menurun ke bawah.

Setelah mendapatkan air yang dimasukannya ke jeriken, Mak Taswi kembali ke rumahnya melalui jalan setapak yang menanjak. Entah berapa anak tangga harus dilaluinya.

Dedi Mulyadi menemani Mak Taswi mengambil air di sungai. Air itu untuk membersihkan badan cucunya yang lumpuh.
Dedi Mulyadi menemani Mak Taswi mengambil air di sungai. Air itu untuk membersihkan badan cucunya yang lumpuh. (istimewa)

Dalam kesempatan itu Dedi Mulyadi memberikan sejumlah uang untuk membeli pompa air, sehingga nanti Mak Taswi tak perlu lagi mengambil air di sungai yang jauh.

Dedi juga berjanji bakal memberikan biaya hidup bulanan bagi Caca dan Mak Taswi.

"Saya menemukan pelajaran besar dari pertemuan dengan Caca dan Mak Taswi. Pelajaran tentang keikhlasan dan kecintaan seorang nenek kepada cucunya," kata Dedi.

Menurut Dedi, dengan keikhlasan dan cinta, sesuatu yang berat akan terasa ringan.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved