Data Gempa di Indonesia Selama Juni 2020, Jabar Masuk Zona Aktif Gempa Tektonik
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, selama bulan Juni 2020, telah terjadi gempa tektonik
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ichsan
Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, selama bulan Juni 2020, telah terjadi gempa tektonik sebanyak 667 kali.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempat tersebut terjadi dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.
"Selama bulan Juni 2020 terjadi gempa tektonik sebanyak 667 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Jumlah gempa pada Juni 2020 ini meningkat dari bulan sebelumnya Mei 2020 sebanyak 557 kali," ujarnya.
Ia merinci, selama bulan Juni 2020 terjadi gempa signifikan dengan kekuatan M > 5,0 sebanyak 16 kali. Jumlah gempa signifikan ini jumlahnya meningkat dari bulan sebelumnya Mei 2020 sebanyak 13 kali.
• 75 Orang yang Lahir pada 1 Juli Dapat SIM Gratis dari Polres Cimahi
Selama bulan Juni 2020 terjadi gempa kecil dengan kekuatan M < 5,0 sebanyak 651 kali. Jumlah gempa ini meningkat dari bulan sebelumnya Mei 2020 sebanyak 564 kali.
"Selama bulan Juni 2020 terjadi gempa dirasakan guncangannya oleh masyarakat sebanyak 64 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Jumlah gempa dirasakan ini meningkat dari bulan sebelumnya Mei 2020 sebanyak 63 kali," katanya.
"Selama Juni 2020 terjadi gempa merusak 2 kali, yaitu gempa Aceh-Sabang yang dipicu sesar aktif pada 4 Juni 2020 berkekuatan M 4,8, yang merusak beberapa rumah dan gempa Maluku Utara yang dipicu aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina pada 4 Juni 2020 berkekuatan M 6,8 yang merusak ratusan rumah," terangnya.
Daryono menyebutkan, dari jumlah ratusan gempa tektonik yang terjadi selama Juni 2020 itu, Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu zona aktif gempa tektonik.
• Akhir Perjalanan Zuraida Pembunuh Hakim PN Medan, Anak Tiri Puas Hukuman Mati
"Zona aktif gempa tektonik selama pada bulan Juni 2020 mencakup wilayah Aceh-Sabang, Bengkulu-Lampung, Selatan Banten - Jawa Barat, Selatan Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Banda, Palu, Poso, Morowali, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Mamberamo Papua. Zona aktif gempa ini bisa saja berlanjut hingga bulan Juli, tetapi bisa jadi segera meluruh aktivitasnya," ucapnya.
Dalam upaya monitoring aktivitas gempa di wilayah Indonesia, sambung dia, saat ini BMKG mengoperasikan 372 sensor seismograf.
"Sedangkan untuk menyebarluaskan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami, BMKG saat ini mengoperasikan 590 peralatan diseminasi informasi yang terdiri dari Digital Video Broadcast (DVB) sebanyak 205 lokasi, Warning Receiver System (WRS) sebanyak 70 lokasi dan WRS NewGen - Realtime sebanyak 315 lokasi yang dipasang pada 2019," jelasnya.