PJTKI Indramayu Bantah Tudingan Kepala BP2MI yang Sebut Para PMI Resah dengan Keberadaan Sponsor

Para PJTKI atau sponsor rekrutment PMI membantah tudingan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dedy Herdiana
Tribunjabar.id/Handika Rahman
Ratusan Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) atau sponsor rekrutment Pekerja Migran Indonesia demo Kepala BP2MI, minta dipecat. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Para Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia ( PJTKI) atau sponsor rekrutment Pekerja Migran Indonesia (PMI) membantah tudingan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani yang menyebut PMI resah dengan kebedaraan para sponsor.

Hal tersebut disampaikan Koordinator PJTKI Wilayah Indramayu, Wiryoto kepada Tribuncirebon.com saat menggelar pertemuan dengan ratusan PJTKI wilayah Indramayu, Cirebon, dan Subang di Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Selasa (30/6/2020).

Penyalur Jasa TKI Minta Jokowi dan Menaker Copot Kepala BP2MI, Dipicu Sebut Calo dan Bajingan

Wiryoto mengatakan, justru dengan kehadiran sponsor sangat mempermudah para calon PMI untuk mendapat pekerjaan dengan bekerja di luar negeri.

"Banyak yang tadinya tidak punya apa-apa, sekarang pulang dari luar negeri sudah punya rumah, mereka berangkat berkat sponsor," ujar dia.

Pada kesempatan itu, ia juga mengundang para mantan PMI untuk memberikan kesaksian apakah merasa keberatan dengan kehadiran para sponsor atau tidak.

Salah seorang mantan PMI asal Desa Karangkerta, Kecamatan Tukdana, Tursini (47) mengatakan, sebelum berangkat ke luar negeri, dirinya hanya warga dari keluarga miskin.

Kebutuhan keluarga pun membuatnya menjadi tulang punggung keluarga, saat itu ia menguatkan hati ingin bekerja keluar negeri.

Hanya saja, Tursini kesulitan untuk mendapatkan modal agar bisa bekerja walau sudah mencoba mencari pinjaman ke berbagai pihak.

"Ada juga yang nyaranin bisa mendapat pinjaman tapi harus ada jaminan seperti sawah, tapi saya kan tidak punya," ujar dia.

Ia pun akhirnya meminta bantuan jasa sponsor untuk berangkat.

"Alhamdulillah saya pernah ke Taiwan selama 4 tahun, hasilnya bisa saya rasakan," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengungkapkan keluh kesah dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengadu kepadanya.

Dalam pidato tersebut, ia menyampaikan para PMI yang merasa keberatan dengan pemotongan gaji setiap bulannya yang diminta oleh para sponsor.

Pemotongan gaji itu bermula saat sponsor meminta pinjaman kepada bank untuk KUR dengan mengatasnamakan PMI, bank pun memberi bunga sebesar 6 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved