Terbongkar Semalam, Utang Pemerintah Ratusan Triliun ke PLN, Ini Penyebab Tagihan Listrik Bengkak?

Terbongkar tadi malam, ternyata pemerintah punya utang ratusan triliun kepada PLN dan berlum terbayarkan. Ini penyebab tagihan listrik besar?

Editor: Kisdiantoro
Istimewa
Ilustrasi - Meteran listrik PLN. 

Arya Sinulingga Duga Polemik Tarif Listrik Ada Tendensi Politik

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga memberikan tanggapan terkait adanya kontroversi kenaikan tarif listrik dari sejumlah pelanggan PLN.

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube KompasTV, Kamis (11/6/2020), Arya Sinulingga menilai hal itu tidak terlepas dengan adanya tendensi politik.

Dirinya menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik yang dilakukan oleh PLN.

Menurutnya, ketika ada kenaikan tagihan listrik itu kemungkinan disebabkan karena penggunaan yang meningkat.

Minta PLN Transparan Usai Tagihan Listrik Naik Rp 3 Juta, Dedi Mulyadi: Ini mah Urusan Rumah Tangga

Dirinya kemudian mengingatkan bahwa pada tiga bulan terkahir selama pandemi Virus Corona, banyak masyarakat yang berada di rumah.

Alhasil penggunaan listrik menjadi lebih banyak.

Arya Sinulingga juga menyadari tidak mungkin pihak PLN tega menambah beban masyarakat yang kondisi perekonomiannya sedang memburuk.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga memberikan penjelasan terkait adanya kontroversi kenaikan tarif listrik dalam tayangan KompasTV, Kamis (11/6/2020). (Youtube/KompasTV)

"Kami pun tidak mungkin sangat tidak mungkin kita membebani publik dengan kondisi yang ada saat ini," ujar Arya.

"Jadi kalau ada yang melintir-melintir, kita berharap sih teman-teman tolonglah apalagi yang mempunyai tendensi-tendensi politik, tolong jujur," ungkapnya.

Oleh karenanya, Arya Sinulingga berani menantang kepada mereka yang komplain dengan menuding ada kenaikan tarif listrik.

Dirinya meminta mereka supaya menunjukkan bukti adanya kenaikan tarif listrik kepada pihak PLN.

"Kita berani kok, coba teman-teman yang komplain tersebut bawa angkanya ke PLN, lihat meterannya," katanya.

"Jangan-jangan yang komplain itu tidak bisa membantah nanti."

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved