Persib Bandung
Kisah Pelatih Robert Alberts Bisa Berkarier di Indonesia, Kini Ingin Antar Persib Bandung Jadi Juara
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, memiliki reputasi yang sangat baik di persepakbolaan Indonesia.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, memiliki reputasi yang sangat baik di persepakbolaan Indonesia. Dia menangani tiga tim besar dalam karier 10 tahun di Indonesia.
Arema Indonesia menjadi tim pertama yang dia pegang. Bahkan, bersama tim Singo Edan, dia merasakan gelar di LSI 2009/2010.
Setelah itu, dia menangani PSM Makassar. Bersama PSM, dia hanya sampai level "hampir juara".
Sejak musim lalu, dia membesuh Persib Bandung.
Robert Alberts mengatakan, awal ketertarikannya kepada sepak bola Indonesia adalah pada saat menjalani tur pramusim bersama Kedah FA, tim Malaysia.
"Kami bertolak dari Penang ke Medan yang letaknya tidak jauh dan kami dari Medan pergi lagi menuju Surabaya dan Bali. Kami juga melakukan beberapa agenda latih tanding dan kehadiran suporter di Indonesia yang memberi saya dorongan untuk mencoba kesempatan melatih di Indonesia saat itu," ujar Robert kepada awak media belum lama ini.
"Karena meski hanya sekadar latih tanding, tapi para suporter tetap memberikan semangat di belakang tim dan itu kesan bagus dari saya untuk sepakbola Indonesia," katanya.
Keinginan Robert untuk melatih di Indonesia ternyata tak harus menunggu waktu yang lama.
Beberapa saat kemudian, Robert menjalan komunikasi dengan mantan pemainnya di Kedah FA yang pernah bermain untuk klub Indonesia dan pada saat itu bermukim di Bali.
"Pemain itu juga mempunyai teman asal Kamerun yang tahu saya pernah melatih di Malaysia dan ingin mencoba karier di Indonesia. Komunikasi pun terus berlanjut antara mantan pemain saya dan Onana Jules yang baru saja mengakhiri karier sebagai pemain," katanya.
Mulai dari komunikasinya dengan dua rekannya itu yang akhirnya Robert mendapatkan tawaran dari Arema Indonesia pada musim 2009/2010.
"Lalu saya berhasil meraih gelar juara bersama Arema. Itu adalah awal yang bagus dan saya cukup beruntung bisa mendapat hasil yang bagus pula. Meraih gelar juara bersama Arema bisa dikatakan tidak saya duga dan itu jadi ingatan yang tidak bisa dilupakan," katanya.
Setahun setelah melatih Arema, Robert direkrut PSM Makassar. Namun kebersamaan itu tidak berlangsung lama.
Konflik dualisme kompetisi antara LPI dan LSI membuat era kepelatihan Robert di periode pertamanya bersama PSM cukup runyam.