PSSI Tak Tinggal Diam Diserang Shin Tae Yong, Indra Sjafri Sebut Shin Mulai Tak Pede Tangani Timnas

Diserang Shin Tae Yong, PSSI tak tinggal diam. Indra Sjafri singgung harga diri bangsa.

Editor: taufik ismail
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Pelatih timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri dalam pertandingan Grup B SEA Games 2019 di Stadion Sepak Bola Binan, Laguna, Filipina, Selasa (3/12/2019). Timnas Indonesia menang 8-0 dari Brunei Darussalam. 

“Bagaimana mungkin saya dibilang menjadi penentu pemilihan pemain, sementara saat rapat penentuan pemain saya sudah diusir keluar?” kata Indra.

Sebelum Shin mengungkapkan ceritanya kepada media Korea, Indra mengaku hubungannya baik-baik saja.

“Saya sampaikan bahwa 100 persen saya mendukung pekerjaannya di PSSI, termasuk mengusulkan agar pemain mendapatkan tambahan nutrisi dan vitamin saat program virtual training, Tapi tiba-tiba dia membuat berita yang tidak perlu dan banyak bohongnya,” ungkap Indra.

Menurut pelatih kelahiran Sumatera Barat, 2 Februari 1963 ini, apa yang disampaikannya bukan semata mencari siapa yang benar atau salah.

“Kita harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya. Agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini,” kata Indra.

Indra Sjafri juga mengapresiasi kesabaran Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pada kasus Shin Tae Yong ini.

“Semua itu dilakukan Pak Ketum untuk kemajuan timnas kita. Termasuk memberikan wewenang sangat berlebih kepada Shin untuk menangani hampir semua level timnas, dari Timnas Senior, U-23 dan U-19,” kata Indra.

Indra menerangkan, sejak awal sebenarnya federasi tak setuju Shin Tae Yong melatih tiga level timnas, tapi karena Shin memaksakan hal tersebut, akhirnya PSSI memenuhinya.

Indra melihat perilaku Shin Tae Yong yang terlalu banyak berbicara ke berbagai media Korsel selama pulang ke negaranya menunjukkan keadaan diri Shin sudah tidak percaya diri dengan janjinya sendiri saat presentasi menjadi kandidat pelatih timnas.

Termasuk janji menjamin Indonesia bisa juara Piala AFF 2020.

“Sementara kandidat lain, Luis Milla, tidak bisa menjamin hal itu. Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepak bola,” ujar Indra.

“Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita. PSSI ingin timnas senior Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta Timnas U-19 berprestasi di Piala Dunia U-20 2021,” jelasnya.

Sebagai Direktur Teknik PSSI yang salah satu tugasnya memberikan masukan atas program latihan timnas semua jenjang usia yang diajukan Pelatih, Indra mengaku belum menerima program TC Timnas U-19 dan Timnas Senior yang terbaru dari Shin, terutama terkait urgency mengapa pelatnas harus berlangsung di Korea, bagaimana mengatur Program Timnas U-19 dan Timnas Senior yang evennya bersamaan

“Saya harus lihat dulu seperti apa program detailnya, baru saya nilai, apakah layak TC berlangsung di sana,” jelasnya.

Terkhusus untuk Timnas U-19 baru masuk masa seleksi, menurut Indra tidak perlu menggelar TC dengan jumlah pemain besar di luar negeri.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved