Pasar Baru Kota Bandung Masih Sepi, Banyak Orang Tak Punya Duit, Orang Luar Bandung Susah Masuk

Sejak dibuka kembali pada Senin (15/6/2020), Pasar Baru Trade Centre Kota Bandung masih sepi pengunjung.

Penulis: Ery Chandra | Editor: Ichsan
tribunjabar/ery chandra
Suasana di Pasar Baru Trade Center, Kota Bandung, sehari menjelang buka kembali 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejak dibuka kembali pada Senin (15/6/2020), Pasar Baru Trade Centre Kota Bandung masih sepi pengunjung. 

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru, Iwan Suhermawan mengatakan hingga kini setidaknya 60 persen para pedagang telah beroperasi kembali.

"Tapi kalau pengunjung ataupun pembeli, masih sangat minim. Jujur saja, hampir tiga per empat pedagang yang buka itu enggak laris dari hari Senin sampai sekarang," ujar Iwan saat dihubungi melalui ponselnya, di Kota Bandung, Sabtu (20/6/2020).

Menurut Iwan, ragam cara pedagang telah dilakukan untuk menggaet pengunjung atau pembeli. Semisal, menawarkan diskon, hingga upaya berjualan via media sosial masing-masing.

"Tapi tetap saja memang pedagang kesulitan penjualan," katanya.

Hati-hati Main ke Puncak, Hasil Rapid Test 23 Orang Reaktif, Semuanya Orang dari Jakarta

Pihaknya memperkirakan berbagai faktor penyebab pembeli belum menunjukkan tren positif. Yakni, kondisi keuangan warga yang kesulitan dan pembatasan hilir mudik orang.

"Biasanya bukan hanya dari orang Bandung saja ke sini. Dari luar pulau maupun luar negeri. Dari Malaysia, sekarang enggak bisa. Begitupun luar daerah, Lampung, Jawa Tengah, Kalimantan, dan lainnya. Karena masih PSBB," ujarnya.

Menurutnya, baik sebelum dan pasca hari lebaran sebagai panen para pedagang juga telah lewat. Kini, warga cenderung untuk kebutuhan sekolah anak-anak atau sembako.

Dia membandingkan sebelum pandemi Covid-19, pengunjung bisa mencapai 5 hingga 10 ribu per harinya. Apabila hari libur bisa dua kali lipat.

"Sekarang pengunjung kisaran 500 sampai 1000 masuk ke pasar baru. Belum tentu belanja, bisa saja penasaran, tapi tidak belanja," katanya.

Sejak mulai kembali aktivitas, katanya para pedagang mengikuti standar protokol kesehatan. Mulai dari mengenakan masker, hingga menyediakan handsanitizer atau tempat cuci tangan.

MUI Kabupaten Sukabumi Belum Keluarkan Surat Edaran Soal Salat Gerhana Matahari Cincin

Di tengah dilematis, pihaknya masih mempunyai harapan kepada para pengambil kebijakan. Pasalnya, tak boleh mengadakan promosi secara besar-besaran. Karena berpotensi pengunjung membeludak.

"Ini bisa melanggar aturan batasan 30 persen pengunjung. Disisi lain juga, kalau tak dipromosikan orang juga tidak tahu pasar baru sudah buka," ujarnya.

Mewakili suara ribuan pedagang lainnya, mereka berharap dari pemerintah agar pengetatan setidaknya longgar. Turut juga melakukan promosi. Baik dari Humas Pemerintah Kota hingga dinas-dinas terkait.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved