Pemilihan Presiden
Mahathir Menyatakan Mendukung Joe Biden
Menurut Mahathir, mantan wakil presiden AS Joe Biden yang merupakan calon presiden dari Partai Demokrat, adalah sosok yang lebih "masuk akal"
MANTAN perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyebut Donald Trump sebagai "bencana" apabila terpilih lagi jadi presiden Amerika Serikat pada pemilihan presiden, pada November. Saat diwawancarai South China Morning Post, di program This Week in Asia, Mahathir juga menolak klaim pemerintahan Trump yang menuding Cina harus bertanggung jawab atas pandemi virus korona.
Mahathir yang dikenal anti-Barat mengatakan "keributan" Presiden AS memperburuk hubungan kedua negara adidaya tersebut. "Saya tidak pernah mengira dia akan menang, tapi dia akhirnya menang," kata Mahathir dalam wawancara yang dilakukan melalui video call Zoom, Sabtu (13/6).
“Sekarang orang-orang mengatakan ada banyak orang yang akan mendukungnya. Itu akan menjadi bencana," ujar mantan perdana menteri berusia 94 tahun itu.
Menurut Mahathir, mantan wakil presiden AS Joe Biden yang merupakan calon presiden dari Partai Demokrat, adalah sosok yang lebih "masuk akal". Menurut dia, Biden bereaksi dengan baik dan menunjukkan empati terhadap kerusuhan terkait rasialisme di AS yang dipicu kematian George Floyd.
"Saya tidak tahu apakah dia (Trump) akan terpilih lagi, tapi saya berharap Biden akan berbeda dari dia," katanya.
Mahathir mengatakan dia berkata kepada beberapa orang Amerika bahwa ia memihak Biden walau tidak punya hak untuk memilih. Mahathir juga mengakui negaranya mengalami gejolak politik besar, tetapi dia tetap tidak habis pikir dengan yang terjadi di Gedung Putih.***