Hampir Tiga Bulan Tak Berdagang, Ini Curhatan Pedagang di Kawasan Gunung Tangkuban Parahu

Beberapa pedagang harus rela menjual harta bendanya yang tersisa,seperti menjual barang elektronik, perhiasan dan kendaraan milik pribadinya.

Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Syarif Pulloh Anwari
Hampir tiga bulan lamanya, para pedagang di kawasan Gunung Tangkuban Parahu tak berdagang dan kehilangan mata pencahariannya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hampir tiga bulan lamanya, para pedagang di kawasan Gunung Tangkuban Parahu tak berdagang dan kehilangan mata pencahariannya.

Beberapa pedagang harus rela menjual harta bendanya yang tersisa,seperti  menjual barang elektronik, perhiasan dan kendaraan milik pribadinya.

Salah satu yang dialami pedagang bernama Ai Nuraini (28) yang rela menjual motor milik pribadinya untuk kebutuhan kesehariannya.

"Akhirnya atas seizin suami, saya memutuskan menjual sepeda motor. Setelah menjual motor, saya terpaksa meminjam uang karena simpanan semakin menipis," ujar Ai ditemui dilokasi, Minggu (14/6/2020).

Ai yang berjualan aksesoris, mengaku sudah 12 tahun lamanya ia berjualan di kawasan Gunung Tangkuban Parahu.

Begini Protokol Kesehatan yang Harus Diterapkan di Pesantren dalam Keputusan Gubernur

"Sangat parah, saat erupsi kami masih bisa pindah-pindah jualan. Tapi saat pandemi sekarang, saya gak bisa kemana-mana, diam di rumah karena tempat wisata ditutup semua," ungkapnya

Baginya soal virus korona yang menyebabkan mata pencahariannya itu tak ia duga dan sangat berdampak baginya.

"Tidak pernah terbayangkan seperti ini. Karena biasanya setiap lebaran selalu ramai oleh masyarakat yang mengadakan liburan. Tapi sekarang kami pasrah, mudah-mudahan korona segera berakhir dan ini usaha bisa lancar," ucapnya.

Ai berharap di momentum Pemkab Bandung Barat yang menerapkan Adaptasi Kebiasan Baru (AKB) bisa mendapatkan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

"Pokoknya sekarang harus bangkit, usaha harus terus berjalan," tuturnya.

Tambah 856 Orang, Jumlah Positif Covid-19 di Indonesia Kini 38.276 Orang, Jawa Timur Tertinggi

Sementara itu, Direktur PT. Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu, Putra Kaban menyebutkan, hampir 2000 lebih pedagang menggantung hidupnya berjualan di kawasan Gunung Tangkuban Parahu.

"Masyarakat yang tinggal di sekitar TWA Gunung Tangkuban Parahu rata-rata berprofesi sebagai pedagang, mulai dari makanan hingga berbagai cinderamata," ungkapnya.

Kaban mengakui pihaknya sangat mengapresiasi kepada Pemkab Bandung Barat dan Pemkab Subang yang sudah memberikan izin membuka kunjungan wisata.

Namun Kaban tak akan lupa akan soal protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved