Persib Bandung

Liga 1 2020 Segera Bergulir, Persib Bandung Siapkan Protokol Kesehatan

Teddy menambahkan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat ekonomi akan sulit untuk berjalan.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Ravianto
Instagram Teddy Tjahyono
Teddy Tjahyono memakai kaus bernomor punggung empat. Ini diartikan kode Done 4 oleh bobotoh. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Liga 1 2020 direncanakan akan kembali bergulir pada September mendatang dengan protokol kesehatan yang ketat.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan protokol kesehatan sesuai dengan regulasi dari PSSI.

"Kita kan baru terima regulasi mengenai protokol kesehatan baru dua hari lalu, protokol ke tim sama ke panpel di situ kita pasti akan melakukan persiapan untuk implementasi regulasi itu pada saat kompetisi dijalankan," ujar Teddy melalui aplikasi Zoom, Selasa (9/6).

"Kita harus siap, karema zudah pasti faktor utama, satu, kesehatan. Kemudian, secara sepakbola harus berjalan," katanya.

Di samping itu, Teddy menuturkan bahwa Persib sangat ingin Liga 1 kembali berjalan setelah kurang lebih tiga bulan ditunda akibat pandemi corona.

Bukan tanpa alasan, banyak kepentingan yang sangat besar hingga akhirnya Liga 1 harus mulai kembali.

Selain itu, pandemi covid-19 yang belum diketahui kapan akan selesainya membuat masyarakat harus hidup berdampingan dengan virus corona.

Termasuk sepakbola yang mau tidak mau harus bisa beradaptasi dengan situasi seperti sekarang ini.

"Sebenernya gini, kita diskusi, kapan akhirnya covid ini bakal selesai sampai kapan, kita gak pernah tahu, setahun, 2 tahun, 5 tahun kemudian apakah sudah selesai? apakah vaksinnya sudah ada? kita gak pernah tahu kan sebenernya, makanya kita hidup dalam ketidakpastian kapan covid akan selesai," ucapnya.

"Makanya kemudian pemerintah membuat suatu aturan dengan Normal Baru itu kan."

"Kita harus hidup dengan Adaptasi Kenormalan Baru (AKB), kita ke mana-mana harus hidup dengan masker, kita sering cuci tangan misalnya, jangan menyentuh mata, hidung, mulut sebelum cuci tangan, jarak dengan orang misalnya 2 meter."

"Itu semua normal baru yang kita harus semua lakukan supaya kita hidup berdampingan dengan covid karena kita gak tahu covid ini selesai," ujarnya.

Teddy menambahkan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat ekonomi akan sulit untuk berjalan.

Pun dengan sepakbola yang akan terkena imbas dari adanya PSBB.

Untuk itu, maka diperlukan titik keseimbangan baru yang dimana kesehatan dan ekonomi bisa berjalan beriringan.

Tapi faktor kesehatan menjadi sangat penting sehingga kemudian kita harus bikin protokol kesehatan supaya bisa hidup berdampingan."

"Mencari titik keseimbangan baru antara ekonomi dengan kesehatan," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved