Link Pendaftaran PPDB Online Jawa Barat SMA/SMK 2020, ppdb.disdik.jabarprov.go.id
Pendaftaran PPDB SMA, SMK, dan SLB tahun 2020 di Jawa Barat dibuka sejak Senin (8/6/2020).
Bagi pendaftaran yang dilakukan oleh sekolah asal bisa mengakses http://sekolah.ppdb.disdik.jabarprov.go.id
Bagi pendaftaran yang dilakukan pendaftar secara mandiri bisa mengakses
http://pendaftar.ppdb.disdik.jabarprov.go.id.

FAGI Menilai Orangtua dan Guru jadi Kunci Sukses Pelaksanaan PPDB SMA yang Benar
Menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara daring untuk tingkat SMA/SMK di Jawa Barat yang akan dimulai pada 8-12 Juni (tahap I) dan 25 Juni - 1 Juli (tahap II), Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) berharap peran wali kelas dan orang tua dapat bekerja sama guna mensukseskan hajat tahunan tersebut.
Ketua FAGI Jawa Barat, Iwan Hermawan mengatakan, guna menyukseskan pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2020/2021, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan para orang tua dan wali kelas, agar PPDB berjalan lancar dengan tetap mengedepankan aspek keadilan dan kejujuran salah satunya, memaksimalkan upaya sosialisasi informasi dari berbagai hal yang diperlukan dalam proses tersebut oleh para guru dari sekolah asal.
"Upaya sosialisasi informasi ini harus betul-betul dilakukan oleh wali kelas di SMP, karena orangtua pasti ada keterbatasan informasi. Apalagi di saat pandemi (covid-19) ini, mereka (orang tua) harus betul-betul memahami seluruh tahapan dan berbagai hal yang diperlukan dalam proses PPDB, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah," ujarnya saat dihubungi melalui telepon Minggu (7/6/2020).
• Pemkab Indramayu Siapkan Aplikasi Khusus PPDB 2020, Siap Bantu Orang Tua Belum Mengerti
Selain jadwal dan tahapan PPDB, wali kelas di SMP pun harus detail menyampaikan berbagai hal yang diperlukan agar siswa bisa memenuhi persyaratan. Termasuk, kalibrasi peluang yang dapat dimanfaatkan para siswa agar sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
Sebab, wali kelas di sekolah asal menjadi garda terdepan kunci keberhasilan dari penyelenggaraan PPDB, maka harus menjelaskan secara komprehensif terkait berbagai hal dalam PPDB ini.
"Informasi ini harus disampaikan sejelas-jelasnya. Misalnya apakah anak itu dapat melakukan pendaftartaran melalui jalur prestasi, afirmasi, perpindahan orangtua, putra-putri guru, atau zonasi. Selain itu,
Kalau ada orangtua yang tidak bisa upload, minta bantuan ke sekolah asal. Karena ada juga masyarakat yang tidak bisa mengakses internet, sehingga komunukasi dan koordinasi menjadi hal yang sangat penting," ucapnya.
Iwan menanbahkan, adapun peran guru di sekolah tujuan, menurutnya, harus berperan aktif dalam memverifikasi setiap persyaratan yang diunggah siswa. Sebab, menurutnya setiap PPDB banyak kecurangan yang dilakukan oleh oknum orangtua siswa seperti dengan menyertakan kartu keluarga (KK) dan sertifikat keterampilan yang palsu.
Sebagai contoh, lanjutnya, pendaftar dari jalur prestasi akan menyertakan sertifikat keterampilan karena tidak adanya tes akademis, termasuk peluang adanya upaya pemalsuan sertifikat perlombaan.

Peluang kecurangan serupa pun, dapat terjadi pada pendaftar dari jalur zonasi dengan menyertakan kartu keluarga yang palsu atau tidak sesuai dengan batas waktu minimal.
"Maka itu semua jadi tugas guru di SMA/SMK untuk memverifikasinya, harus jeli. Ini juara apa, guru harus datang langsung ke KONI. Ini KK-nya benar atau tidak, cek langsung," ujar Iwan.
Disamping itu, Iwan pun mengingatkan para orangtua dan siswa agar memahami betul setiap tata cara dan persyaratan terkait PPDB. Oleh karena itu, dirinya meminta mereka untuk aktif mencari tahu berbagai hal kepada guru terkait proses seleksi tersebut.
Para orang tua pun harus mengedepankan azas kejujuran dalam upaya mendaftarkan anaknya ke sekolah yang dituju. Berkas yang dilampirkan seperti KK dan sertifikat prestasi harus benar dan apa adanya tanpa rekayasa sedikit pun.