IRT di Cianjur Dibakar
Kondisi Terkini Ibu-ibu di Cianjur yang Dibakar Adik Sendiri, Keluarga Berembuk Terkait Biaya
Diana melihat pihak keluarga masih berembuk terkait permasalahan biaya karena pasien tak mempunyai kartu BPJS.
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Kondisi Leti Julaeti (35) seorang ibu yang dibakar adiknya masih dirawat intensif di ICU RSUD Sayang Cianjur.
Humas RSUD Sayang Cianjur, Diana Wulandara, mengatakan pasien tidak mempunyai kartu BPJS dan untuk dirujuk ke rumah sakit spesialis kulit membutuhkan biaya besar.
"Kondisi pasien yang dibakar adiknya masih dirawat di ICU RSUD Sayang Cianjur," kata Diana, Selasa (9/6/2020).
Diana melihat pihak keluarga masih berembuk terkait permasalahan biaya karena pasien tak mempunyai kartu BPJS.

"Karena tak punya BPJS pihak keluarga masih berunding terkait biaya," kata Diana.
Ia mengatakan luka yang terbakar dan diderita pasien hampir 72 persen, ia mendengar baru rencana akan dirujuk ke RSHS namun menunggu keputusan dari pihak keluarga.
"Hasil pemeriksaan dari dokter penanggungjawab pasien, masih seperti kemarin, belum ada perkembangan, kalau denger-denger masih dirujuk ke RSHS Bandung tapi masih menunggu keputusan dari pihak keluarga," katanya.(fam) Sering membantu, Leti Julaeti (35) justru dibakar oleh adiknya yang berinisial UA.
Awal Mula Pembakaran
Pria berusia 30 tahun asal Cianjur itu nekat membakar kakak kandungnya sendiri karena tidak diberi uang.
Berdasarkan laporan wartawan Tribunjabar.id, Leti dibakar ketika duduk bersama suaminya, Ade Saepuloh (45) di rumahnya di Jalan KH Asnawi Gang Bungsu RT 01/12, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur, Sabtu (6/6/2020) sekitar pukul 15.00 WIB.
Selama ini, kata Ade Saepuloh, ia dan istri kerap membantu UA yang diketahui beralamat di Jalan Barisan Banteng, tak jauh dari rumah korban.
Ua pernah tersandung kasus narkoba sebanyak empat kali.
"Ia benar kami sempat mengurusnya saat tersandung kasus narkoba, kalau dihitung sudah empat kali," ujar Ade saat ditemui di rumahnya, Senin (8/6/2020).
Selain itu, UA juga memiliki masalah ekonomi dan sering meminta uang kepada sang kakak.
Ade tak menduga, adik iparnya tersebut akan berbuat senekat itu dengan membakar istrinya.
"Sebelum kejadian, saya mendengar ada cekcok dengan istri saya, saya tak menduga ia akan membakar istri saya," kata Ade.
Ade mengatakan, UA yang merupakan adik istrinya tersebut datang pukul 14.00 WIB mau pinjam uang namun tak diberi oleh istrinya.
"Jadi kami baru saja pulang dari menebus uang kontrakan UA sebesar Rp 17 juta," ujar Ade.
Dari pemilik kontrakan, kami mendapat keterangan bahwa uang Rp 17 juta itu mau dipinjam lagi sama UA.
"Nah pemilik kontrakan tidak memberi dengan alasan tak boleh sama istri saya, tapi kalau logika pemilik kontrakan tak mau meminjamkan uang kepada UA karena tak ada jaminan," kata Ade.