Terpopuler
Kisah Perjuangan Dwi Cahyono, Putra Suku Auyu Papua Ini Lolos TNI AD, Sosoknya Buat Danrem Terkesan
Seorang putra asli Suku Auyu, Kabupaten Mappi, Papua, Dwi Cahyono berhasil lolos masuk TNI AD.
Kisah Perjuangan Dwi Cahyono, Putra Suku Auyu Papua Ini Lolos TNI AD, Sosoknya Buat Danrem Terkesan
TRIBUNJABAR.ID - Seorang putra asli Suku Auyu, Kabupaten Mappi, Papua, Dwi Cahyono berhasil lolos masuk TNI AD.
Seperti yang dimuat laman resmi TNI AD, awalnya ia sempat mendaftar pada 2019, tetapi gagal.
Namun berkat tekad kuat untuk mewujudkan cita-citanya sejak kecil, akhirnya tahun ini ia lolos untuk menjadi prajurit TNI.
Ia lulus menjadi Prajurit Tamtama PK TNI AD Gelombang I Tahun 2020 binaan Koramil 1707-07 / Keppi Kodim 1707 / Merauke.
Rupanya, sosok Dwi Cahyono ini membuat Komandan Korem 174 Merauke Kolonel Inf Bangun Nawoko terkesan.
Pada video yang dimuat akun Instagram TNI AD yang diunggah pada 1 Juni 2020, sang Danrem mengaku, tercuri perhatiannya karena nama Dwi Cahyono yang khas sebagai nama orang Jawa.
Padahal, Dwi adalah orang suku asli dari Papua.
• Kisah Yusuf Wonda Lolos Seleksi Calon Prajurit TNI, Bawa Bekal Nasi Tahu, Bercita-cita Jadi Sniper
"Ada sesuatu yang menarik perhatian saya di mana ada salah satu calon atau peserta yang lihat di name tag nya itu namanya Jawa yaitu Dwi Cahyono.
Namun demikian yang bersangkutan ini adalah warga suku asli dari Papua," katanya.
Kemudian diperlihatkan cuplikan video saat ia sedang menanyakan identitas Dwi Cahyono.
Ia menanyakan kenapa bisa nama putra Papua itu adalah nama Jawa. Kemudian, Dwi menjelaskan, karena orangtua angkatnya adalah orang Jawa.
"Siap, bapak mama angkat orang Jawa," jawab Dwi Cahyono.
Tak berhenti di situ, Kolonel Inf Bangun Nawoko pun kembali menanyakan orangtua kandung Dwi.
Dwi kemudian menjawab, ibu kandungnya sudah meninggal.
"Siap, orang tua asli ibu sudah meninggal, bapak masih ada," ujarnya.
Berdasarkan pengakuan Dwi dalam sebuah wawancara di video tersebut, sang ibu meninggal sejak ia masih bayi.
"Ayah bernama Agustinus Hemi Kumuda dan ibu bernama Yuli Pari Ku Muda. Pada saat itu saya lahir ibu kandung saya meninggal," katanya.
Pada usia tiga hari, ia pun diadopsi oleh pasangan suami istri yang merupakan orang Jawa.
"Saya diambil dengan pasangan suami istri orang Jawa yang mengasuh saya pada saat saya berusia tiga hari," katanya.
Diketahui orangtua angkat Dwi Cahyono ini adalah Mardi Santoso dan Parinten.
Selain memiliki orangtua angkat orang Jawa, ternyata Dwi Cahyono ini juga pandai berbahasa Jawa.
• VIDEO HUT Penerangan TNI AD Digelar Sederhana, Kapendam III/Siliwangi : Prihatin Banyak Bencana Alam
Pada video itu, diperlihatkan pula momen saat ia meladeni Danrem yang mengajal berbicara menggunakam bahasa Jawa.
Tak hanya itu, ada juga momen saat Dwi Cahyono bercerita soal awal mula dirinya yang mendaftar ke TNI.
"Saya mendaftarkan diri saya menjadi TNI di Koramil terdekat. Setelah saya mendaftarkan diri saya,
saya diterima untuk mengikuti pembinaan kegiatan fisik di Koramil. Setelah itu saya latihan pembinaan fisik selama kurang lebih satu bulan," katanya.
Berikut ini kisah Dwi Cahyono yang diunggah di Instagram TNI AD.
Selain itu, Dwi Cahyono yang asli putra Papua juga pandai berbicara menggunakan bahasa Jawa.
Dwi Cahyono, putra Papua dengan nama Jawa merupakan anak yatim yang diasuh oleh pasangan Mardi Santoso dengan Parinten sejak umur tiga hari hingga sampai saat ini lulus seleksi menjadi calon prajurit TNI AD.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Setelah tamat SMK, Dwi Cahyono mendaftar masuk TNI AD melalui Koramil dan selanjutnya dibina oleh Koramil 1707-07/Keppi.
Dwi Cahyono sempat mengalami kegagalan pada penerimaan Tamtama PK Gelombang 2 sumber pedalaman tahun 2019, karena terbatasi alokasi penerimaan.
Dan pada seleksi tahun 2020 ini dinyatakan lulus dan itu murni merupakan hasil kerja keras dan tekadnya untuk menjadi prajurit TNI.
Kegagalan pertama tidak menyurutkan tekad Dwi Cahyono untuk menjadi TNI AD. Awal tahun 2020 ia kembali mendaftar sebagai calon prajurit.
Dengan semangat dan kebulatan tekad, ia kini dinyatakan lulus lulus seleksi dan akan mengikuti pendidikan sekolah tamtama. Semoga ini akan memacu semangat putra daerah untuk mengabdikan dirinya melalui TNI AD."
Cerita Putra Papua Lain yang Lolos TNI
Putera asli Papua, Yusuf Wonda berhasil lolos masuk seleksi calon prajurit TNI AD.
Yusuf Wonda merupakan siswa 20 tahun yang lahir di Kampung Nawa Mulya, Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura.
Sejak kecil Yusuf Wonda bermimpi menjadi prajurit TNI AD.
Mimpinya kini menjadi kenyataan. Ia berhak mengikuti pendidikan Sekolah Calon Tamtama Prajurit Karier (Secata PK) di Rindam XVII/Cen.
"Cita-cita saya memang dari kecil (bergabung di TNI)," katanya.
Keterbatasan ekonomi tidak menciutkan tekad Yusuf Wonda menjadi prajurit TNI AD.
Mengutip video yang dibagikan @tni_angkatan_darat, Yusuf berlatih keras jauh sebelum mengikuti seleksi.
Ia menonton video latihan TNI sebagai penduan dan melakukan olahraga seperti berlari, push up, dan sit up.
"Saya berlatih setiap pagi dan sore," kata Yusuf Wonda dalam video tersebut.
"Sebelum seleksi, saya sempat di rumah menonton tayangan video teman-teman tentang latihan TNI," ucapnya.
Tak hanya itu, Yusuf Wonda juga belajar malam dan menjaga kesehataan sebagai bekal agar dinyatakan lolos masuk seleksi.
Saat mengikuti seleksi, bekal makanan Yusuf Wonda begitu sederhana.
Ia hanya memakan nasi dan tahu.
Kesederhanaan bukanlah halangan bagi Yusuf Wonda untuk meraih mimpinya.
Menjadi prajurit Tamtama merupakan jalan yang ia pilih agar bisa menjadi sniper handal.
“Puji Tuhan, telah memberikan jalan yang terbaik, sehingga saya diberikan kelulusan untuk mengikuti pendidikan dan menjadi seorang prajurit TNI AD,” kata Yusuf Wonda.
Anak kelima dari 11 bersaudara pasangan Adolof Wonda (54) dan Blandina Samobra (42) itu ingin mewujudkan keinginan ayahnya.
Sang ayah berpesan agar ia melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Yusuf Wonda memberikan pesan untuk teman-temannya yang belum berhasil.
"Untuk teman-teman yang belum terpanggil, jangan menyerah, terus berusaha, dan selalu bersyukur atas jalan yang diberikan kepada kita,” jelasnya.
Menurut Yusuf Wonda, keberhasilannya lolos seleksi masuk calon prjaurit TNI tidak lepas dari dukungan keluarga dan doa dari orang-orang terdekat.