Breakwater di Eretan Kulon Indramayu Jebol, Warga Sebut Ini Penyebab Utama Banjir Rob Semakin Parah
Beberapa titik breakwater di Desa Eretan Kulon Indramayu jebol. Warga sebut ini penyebab utama banjir rob semakin parah.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU -
Breakwater atau pemecah gelombang di Blok Kebon Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu rusak berat.
Rusaknya breakwater itu sudah terjadi sejak satu tahun terakhir, kini kondisinya semakin parah pasca-diterjang banjir rob yang menimpa kawasan setempat beberapa hari terakhir.
Salah seorang warga, Sugianto (28) mengatakan, sudah ada beberapa titik breakwater yang jebol.
Imbasnya, air laut masuk ke permukiman dan merendam empang milik warga setempat hingga tak ada yang tersisa.
"Ini tadinya empang, nyambung sama permukiman warga juga," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (4/6/2020).
Terlebih saat musim banjir rob tahun ini, air laut bahkan bisa merendam daratan hingga 10 kilometer dari bibir laut akibat kurang berfungsinya breakwater.
Tingginya gelombang laut diketahui biasa terjadi saat malam hari tiba.
"Tingginya air bisa 30 centimeter sampai 1 meter kalau banjir," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Karsam (65).
Ia mengatakan, breakwater itu saat awal dibangun tingginya mencapai 2 meter.
Namun, karena terus diterjang banjir rob, tinggi breakwater itu kini tidak sampai 1 meter.
"Kalau tahun kemarin mah tidak separah ini, dampak dari breakwater yang rusak," ujarnya.
Ia berharap ada upaya lebih dari pemerintah daerah menyikapi bencana langganan yang selalu menimpa warga setempat.
Salah satunya dengan memperbaiki breakwater agar dampak banjir tidak terlalu parah dirasakan masyarakat.
"Inginnya sih bisa diberesin, kasihan masyarakat. Kalau tanggul diperbaiki kan dampaknya juga tidak terlalu besar," ujar dia.
• BREAKING NEWS: Ferdian Paleka Bebas, Ini Penampilannya saat Tinggalkan Mapolrestabes