Gelombang Besar Terjang Pantai Selatan

Warga Citepus Terpaksa Bikin Tanggul Seadanya

kerusakan akibat gelombang ada 12 warung rusak berat dan empat rusak ringan

Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar
Seorang warga Desa Citepus, Pantai Cipatukan,Kabupaten Sukabumi menggali pasir untuk mengisi karung yang dijadikan tanggul penahan ombak, Rabu (27/5/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID. SUKABUMI- Kepala Operasional dan SDM Satgas Pemandu Keselamatan Wisata Tirta Kabupaten Sukabumi, Asep Edom, mengatakan, warga di Desa Citepus, pesisir Pantai Cipatukan, bergotong royong membuat tanggul untuk mengantisipasi gelombang tinggi yang kembali menghancurkan bangunan di pesisir pantai.

"Masyarakat berupaya daripada hancur bangunannya, dia hanya menggunakan pasang-pasang tanggul saja untuk menyelamatkan harta bendanya. Kami pun mendapat berita, prediksinya lima hari ke depan itu akan semakin besar. Kalau ini terjadi tambah parah lagi kondisi masyarakat sekitar pesisir, terutama di Desa Citepus ini," ujar Asep di Desa Citepus, Rabu (27/5/2020).

Asep menjelaskan, pembuatan tanggul dilakukan sejak pukul 11.00 setelah air laut surut. Pengerjaan pembuatan tanggul pun dilakukan secara cepat karena mengantisipasi gelombang tinggi terjadi sore dan malam hari.

"Kami coba lakukan semampu kami dengan karung seadanya saja, yang penting air itu kalau naik tidak langsung ke bangunan, ke penahan dulu lah, walaupun ini tidak efektif," ujarnya.

Tanggul penahan yang terbuat dari karung berisi pasir itu panjangnya sekitar 20 meter.

"Ini kerusakan akibat gelombang ada 12 warung rusak berat dan empat rusak ringan," ujarnya.

Menurutnya, dalam satu tahun, warga selalu mengganti tanggul tiga hingga empat kali.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved