Jadwal 6 Hari Puasa Syawal 1441 H, Hukum, Niat Berikut 6 Keutamaannya yang Harus Kamu Tahu

Sehari setelah lebaran, umat muslim dapat mengerjakan puasa sunnah, yakni mengerjakan amalan puasa Syawal, berikut hukum dan keutamaannya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Seli Andina Miranti
Pixabay
Ilustrasi bulan puasa atau Ramadan 2020. 

TRIBUNJABAR.ID - Sehari setelah lebaran, umat muslim dapat mengerjakan puasa lainnya, yakni mengerjakan amalan puasa Syawal.

Karena dianjurkan demikian hukum mengerjakan puasa Syawal ini adalah sunnah muakkad.

Adapun pelaksanaan puasa Syawal dapat dikerjakan selama 6 hari berturut-turut sepekan ke depan.

Oleh karena itu jadawl hari ini Anda bisa mengerjakan puasa Syawal 1441 H.

ASN Mulai Masuk Kerja Selasa 26 Mei, Emil Sapa ASN Supaya Semangat Kerja di Tengah Pandemi

Bila tak sempat, masih ada jadwal 5 hari ke depan untuk melaksanakan puasa Syawal 1441 H ini.

Lantas bagaimana cara melaksanakan puasa sunnah, puasa Syawal?

Pelaksanaan puasa Syawal sebenarnya tak berbeda dengan puasa sunnah lainnya.

Hanya saja yang berbeda ada pada niatnya.

Berikut bacaan niat puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT."

Bila Anda terlambat untuk berniat di pagi hari, dengan syarat belum makan dan minum, maka niat mengerjakan puasa Syawal masih dianggap sah.

Anda juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.

Berikut ini lafal niat puasa Syawal bila terlambat niat:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT."

Seperti puasa pada umumnya, Anda bisa berbuka puasa setelah matahari terbenam atau ketika waktu magrib.

Momen Lebaran Para Artis, Raffi Ahmad Kompak Seragam hingga Salat di Rumah Diimami Syekh Ali Jaber

Bacaan doa berbuka puasa

Terdapat sebuah hadits shahih tentang doa berbuka puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.”

"Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki." (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, nomor 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, nomor 4678)

Ilustrasi keluarga yang sedang berbuka puasa bersama
Ilustrasi keluarga yang sedang berbuka puasa bersama (SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES)

Keutamaan Puasa Syawal

Ada banyak keutamaan melaksanakan puasa Syawal yang sebaiknya harus Anda ketahui.

Dilansir dari dalamislam.com, sedikitnya ada beberapa keutamaan puasa Syawal.

Melatih diri mengelola hawa nafsu

Sehari setelah lebaran, di saar kebanyakan orang-orang menikmati hidangan lebaran.

Namun karena berpuasa Anda kembali mengelola hawa nafsu.

Dengan berpuasa syawal ini seorang muslim dapat mengelola hawa nafsu buka justru membebaskan hawa nafsu, sehingga berujung pada ketamakan atau berlebihan.

Sudah Ada 6.634 Pasien Positif di Ibu Kota, Warga di Daerah Lain Diminta Tdak ke Jakarta

Fokus pada Ibadah

Berpuasa kembali ternyata bisa menjaga ketentraman.

Dalam hal ini ibadah yang telah baik dilakukan selama Ramadhan dahulu bisa terjaga dan fokus pada ibadah.

Pahala 1 Tahun

Adapun keutamaan yang patut diketahui juga adalah bahwa mengerjakan puasa sunnah ini bernilai pahala bak setahun penuh.

Hal ini didasarkan pada hadis Ibnu Majah yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pernah bersabda,

“Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Disebutkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas minimal dengan sepuluh kebaikan yang semisal.

Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa.

Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa.

Jika dijumlah, seseorang sama saja melaksanakan puasa 10 bulan + 2 bulan sama dengan 12 bulan.

Melansir Pustaka Sunni Salafiyah - KTB, isi hadist Muslim sebagai berikut:

"Nabi Muhammad SAW bersabda "Barangsiapa berpuasa penuh di Bulan Ramadan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka Pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim)

Dalil ini jadi pijakan kuat Madzhab Syafi'i, Ahmad bin Hanbal dan Abu Daud tentang kesunahan menjalankan puasa 6 hari di bulan Syawal.

Sedangkan Abu Hanifah memakruhkan menjalaninya dengan pendapat agar tidak memberi prasangka akan wajibnya puasa tersebut.

Demikian inilah mengapa orang yang melakukan puasa Syawal bisa mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved